Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Abah ; Selalu Menjadi Superhero-ku

Kalau Superhero bisa terbang, ya pasti abah ku tidak. Superhero pakai baju yang dilengkapi dengan senjata, ya tentu abah ku tidak punya baju seperti itu. Tetapi dia selalu menjadi superhero bagiku dan keluargaku. Apa ya rasanya hidup di tengah perempuan-perempuan dengan berbeda karakter? Haha mimpi apa si abah di karuniai tiga anak perempuan. Apalagi satu perempuan yang ini, kelakuannya suka out of the box (read : abah mamah know this poin very well hhe) . Postingan apresiasi ini ditulis setelah dapat pesan bahwa abah minta ucapkan ulang tahun. Tumben sekali abahku meminta ini, padahal keluargaku dari dulu bukan typical peduli dengan ucapan selamat apalagi perayaan ulang tahun. Itu kenapa aku juga kurang peduli dengan ulang tahunku, semua hari bagiku sama. Sama-sama harus disyukuri kalau kata abah . Aku memanggilnya abah. Terima kasih untuk abah. Aku tau tak mudah jadi abah. Yang pasti bekerja tak kenal lelah. Demi kehidupan anak-anak yang terarah.. Terima kasih sudah

Gedebuk-Buk-Bruk AMBRUK!

Beberapa hari terakhir membenamkan diri bersama orang-orang proyek untuk mengantar tidur dan menyongsong hari esok-ku. Bukan orang-orang proyek beneran ya, melainkan novel orang-orang proyek karangannya Ahmad Tohari. Berhasil menyentil, menohok, dan bahkan menampar saking cerita yang disuguhkan seakan nyata. Bukan seakan lagi, memang nyata . Setiap mendengar kata "proyek", khususnya terkait infrastruktur. Aku sebagai orang awam membayangkan, "wah..bakal ada pembangunan nih" atau "waa senangnya bakal ada perbaikan jalan/gedung/bangunan ...". Iya memang benar ada pembangunan atau perbaikan, tetapi yang aku sayangkan banyak proyek-proyek yang diselenggarakan pemerintah dipegang oleh oknum-oknum nakal. Aku menyebutnya oknum ya, karena aku yakin pasti ada yang baik diantara yang kurang baik. Tidak sesuainya antara penganggaran-realisasi-pelaporan akibat banyak proyek yang dikerjakan bukan oleh pemenang tender, yang akhirnya dikerjakan oleh pihak kedua dima

Sakit Maag Ala Aku; Bengek

Kutipan dari halaman Wikipedia, " Maag  atau radang  lambung  atau tukak  lambung  adalah gejala  penyakit  yang menyerang  lambung  dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada  lambung  yang menyebabkan  sakit , mulas, dan perih pada perut."  Maag... Siapa sih yang ga tau maag? Aku yakin ini penyakit yang ga asing di telinga kita, disamping demam, batuk, pilek, dan diare. Jadi intinya sakit ini adalah sakit ya yang lumrah terjadi pada manusia. Kalau dahulu aku tau-nya, maag ya karena ga teratur makannya dan pada akhirnya menyebabkan lambung terluka dengan implikasi akhir mual dan perutnya sakit. Yha sesederhana itu pemikiranku. Sampai akhirnya aku terserang sakit ini. Gaya hidup ku selama tinggal di rumah, super teratur, dan tentu saja tanpa tekanan atuh. Secara kehidupanku di umur sekolah ya gitu-gitu aja, hidup nyaman dengan makan teratur dirumah dan kalau sedang masa-masa ujian pun aku biasa aja. you know lah aku penganut well prepared (dulu). Berlanjut ke bangku per

Sudah Cinta / Bijak atas Hidup?

Hidup itu pilihan, aku dan kamu mau jadi lebih baik atau tidakpun ya sebenarnya kembali ke diri kita. Bagiku, tak elok rasanya kalau kita punya pilihan dan kita tidak memilih menjadi baik. Kata kita, kita sudah cintai diri tetapi pada nyatanya kita tidak benar-benar berlaku bijak. Kata Cinta menjadi tameng yang tebal sehingga kebijaksanaan di nomor sekian kan. Diri Kita Sendiri . Menelaah diri dari pemikiran kita, rohani, dan jasmani kita. Dari yang ku baca dan setelah aku dalami lebih dalam. Memberi makan otak, memenuhi kebutuhan rohani, dan mengolah fisik adalah satu kesatuan yang luar biasa perlu untuk dipenuhi. Tetapi please jangan setengah-setengah, apalagi hanya untuk kebutuhan konten semata. Aku banyak menemui fenomena unik, entah apa yang harus aku sebutkan untuk ini. Paling aku cuman “hm... yha ni orang :’)”. Ikut sekali kegiatan majelis mingguan atau olahraga, langsung di   dokumentasi dan tak lupa klik tombol posting di sosial media dengan rangkaian kata sebagai pe

Ikun, Kamu Pikun!

Setelah hampir satu tahun bekerja, aku tak hentinya membuka mata dan telinga. Jujur rasanya ku ingin mengatakan sumpah serapah untuk situasi yang diluar dari alur yang benar. Bekerja di instansi pemerintah, awalnya tidak membuat ku bahagia. Pemikiranku tentang birokrasi semuanya benar, karena sekarang aku terjun langsung dan dapat merasakan. Hingga berjalannya waktu, pekerjaan ini membuat ku tersentil, apa aku tega uang pajak masyarakat tidak dimanfaatkan dengan baik. Jahat sekali aku menjadi pembiar yang lebih mementingkan ego ku. Sedangkan aku dibesarkan dari uang hasil pekerjaan sebagai abdi negara. Kadang bingung sama orang-orang birokrat, bersikap congkak seakan mereka benar. Iya benar untuk bertindak seenaknya karena mereka berseragam, sedangkan masyarakat khususnya yang bahkan tak punya sepatu bukanlah apa dibanding mereka. Malu ga sih pakai mobil dinas diluar jam kerja buat keperluan pribadi, Malu ga sih memaksa untuk mendampatkan pelayanan lebih cepat tanpa mau menunggu

Poetry : (biarkan) Aku Menjadi Sederhana

Lama sekali tidak benar-benar. Menatap keluar dan bertanya. “Bagaimana kabar kehidupan?.” Kehidupan yang dijalani diluar kehidupan yang ku jalani. Aku jadi malu karena tak menyempatkan diri lagi, terlalu sibuk atas duniaku. Seringnya menyibukkan dengan hal-hal yang tidak mengingatkanku atas kabar yang lain Seperti seharian menatap laptop lebih lama, menatap kertas-kertas lebih lama, Yang bahkan mereka tak bernyawa. Dari ini, hari dan detik ini. Aku akan menepati janji diri. Berjalan mengitari sudut kota. Sekedar menengok kokoh nya bangunan, tersenyum melihat keramaian, berbincang kehidupan dengan orang asing,  atau sekedar duduk santai di taman kota  sembari melihat kebahagiaan anak-anak yang sedang menikmati dunianya. Meskipun dunia akan gila dengan ide yang disebut nyentrik itu. Biarkan aku menjadi sederhana. Menemukan senang dan sedikit pelipur lara. Kandangan, 12 Desember 2019

Wanita Itu..

Dari dulu sampai sekarang, wanita itu selalu mempu membuat ku menatap kagum. Dia adalah mamahku.. Mamah yang tidak gemar berbelanja pakaian ataupun make up. Padahal beliau adalah wanita karir yang tidak terkungkung tinggal dalam rumah dan pergi ke pasar. Iya, mamah sama seperti kita ; melihat perubahan dan perkembangan dunia. Namun hal itu tidak membuat beliau tanpa berpikir dua dan tiga kali langsung ikut terjun dalam perubahan. Itu mengapa aku sebagai anaknya tidak terpengaruh lingkungan yang beramai-ramai para perempuannya mengejar sebutan “cantik”. Mamah ku benar-benar sederhana. Makeup saja tidak, apalagi ke salon. Jangan kalian harap.   Mamah ku ya sesederhana yang bisa kalian bayangkan. Bukan ibu sosial media, ataupun ibu arisan puluhan juta. Kalau kata mamah ku, “Mamah tuh ya biasa-biasa aja, yang penting anak mamah gak biasa-biasa aja.” Mamah akan melakukan apapun untuk anak-anaknya, tidak peduli akan bajunya yag mungkin itu-itu saja, atau kulitnya yang butuh perawat

Poetry ; Kamu!

mereka menyukaimu karena rupamu semua tentangmu yang dilihat mata aku menyukaimu karena pemikiranmu bukan perhatian-perhatian yang bahkan tanpa kau ingatkan pun aku lakukan  wajah bisa menua, perhatian bisa tergerus, tetapi otakmu akan mematang. mereka membencimu karena kau berbeda aku akan sangat dan sangat membencimu jika kau berusaha menyeragamkan dirimu kau indah seperti ini, tak perlu berubah mereka ingin merantaimu, dan aku.. aku ingin biarkan kamu terbang bila diajak aku kan ikut terbang karena rantai hanya mengikat tanpa memberi pemahaman ku biarkan kamu memilih karena aku tau kamu lebih tau bahwa menetap pilihanmu dari hati Rantau, 28 November 2019

Poetry ; Belajar (Hidup)

dini hari itu aku mempertimbangkan banyak hal, berat, ringan. kongkritnya, melepaskan dan menjadi baik itu sulit. aku gagal menjadi baik, dari dahulu yang lalu. dan aku menangis, untuk memahami menjadi kuat, menjadikan aku lemah, melemah. ini aku.. belajar. Rantau,   November 2019 yea Nay! Thats okay.. this month i learn and realize that sometimes i have to make decisions  that hurt my heart but will heal my soul.And Allah's promise is totally true

Hello, Aku Kembali!

Aku Kembali!  Wah seriusan aku sangat merindukan menulis disini. Pengen nge- highlight beberapa topik yang berhasil membuatku bingung, merenung, dan tak habisnya mencari jawaban. Berasa banyak kata didalam pikiranku, yang bahkan walau sebagian sudah aku release melalui percakapan dengan orang sekitar namun belum benar-benar bikin aku lega. Perjalanan sekitar dua bulan terakhir ini, alhamdulillah banyak kebermanfaatan atas pelajaran dan pertemanan baru. Aku memberanikan menulis blog ini setelah berselancar di sosial media, melahap beberapa buku, hasil diskusi dengan orang-orang, ngebaca diary ku di dua bulan terakhir, dan arsip album foto. Haha tak elok ternyata bagiku, untuk ga menyisakan kisah sebelum akhir tahun ditutup. Dari tulisan ini aku ingin mengajak bersyukur, dengan tetap mempersiapkan diri dalam menyelesaikan apa yang kita mulai untuk hadapi awal tahun. Aku. Iya aku. Aku dua tahun lalu takut menghadapi tugas akhir. Satu tahun lalu, tepat sehabis ambil toga, aku juga m

i yellow you

mulai menghargai sesuatu yang menempel pada diri kita. karena hidup akan terlihat indah ketika kita tau cara menyikapinya. aku dan kamu punya impian-impian besar dalam hidup kita. setiap impian besar itu pastinya melibatkan banyak orang. ketika dibawa ke dunia nyata, ada impian yang ujung tombaknya didiri kita tetapi penguat tombaknya ditangan orang lain, jadi sekarang gimana caranya  impian itu menjadi nyata untuk kita dan orang didalamnya. meski itu sulit, tetapi patut untuk diperjuangkan. walaupun kita harus memperjuangkannya mati-matian. kita, iya kita yang harus terus saling mendukung,  menguatkan, dan  menenangkan. walau terkadang muncul pemikiran, "ah, ga mudah banget bisa mencapainya. kamu sih enak jdhfegwfuge ... situasi kan berbeda".ya emang bener situasi dan kondisi emang berbeda. tetapi ini juga ga pernah mudah buat aku. karena aku ga bisa ketemu kamu kapanpun ketika kamu butuh atau aku butuh aku juga ga bisa ada di samping kamu disaat kamu butuh sese

sedang berkabu (-t/ng)

Akhir-akhir ini beberapa wilayah Indonesia sedang berkabut disisi lain penduduknya sedang merasa berkabung. Untukku, kehilangan seseorang yang diidolakan bersamaan dengan samarnya jarak pandang ku terhalang kabut membuahkan sebuah renungan. Renungan tentang apa kabar negara ku hari ini? Sungguh terasa miris hati, melihat dan merasakan secara langsung kabut ini. Pernah beberapa kali, melihat lahan terbakar dengan kobaran api yang begitu ganas melahap pepohonan. Entah apa kabar mahluk hidup lainnya yang menjadikan tempat itu ekosistem. Iya aku pun tidak memungkiri bahwa tidak semua kebakaran diakibatkan oleh saudara ku sendiri, berdasarkan informasi lapan.go.id yang dijadikan acuan teman-teman BNPB dalam mendeteksi titik rawan api menunjukkan memang bumi kita sedang berada di titik panas-panasnya. Ya tapi jangan juga mengambil kesempatan dalam kesempitan yang membuahkan kesengsaraan saudara lainnya wahai saudara ku yang sepertinya lagi nakal aja. Pemikiran aji mumpung karena ini

96's child is a millenial?

baru beberapa hari lalu banget nonton bukatalk-nya Marchella FP. dia ada sedikit bercerita tentang alasan dia nulis nkcthi (nanti kita cerita ttg hari ini). menurutku menarik banget sih alasannya, mulanya doi berpikir ingin menulis cerita yang diangkat dari kisah dia yang bisa ia wariskan ke anak-cucunya nanti. ya mungkin emang ga semua pengalaman dan permasalahan akan memiliki jawaban yang sama apalagi perubahan situasi dan kondisi nantinya. jadi inget mamah banget dah untuk ini, sebelum tidur aku ga pernah absen di suapin cerita tentang kehidupan mamah di masa silam. ga tau kenapa, aku pribadi belajar banyak dari itu. mungkin alternatif bercerita ke anak-cucu nantinya akan relevan di terapkan. bicara tentang generasi 90an ga terlepas sama Marchella FP. aku sebagai si awam, langsung ngepoin kalau 96an bagian millenial ga sih. soalnya entah kenapa millenial bagiku konotatif nya kurang aja. im not proud at all to be that. banyak asumsi sih, ada yg bilang millenial hanya sampai kela

rasanya haid untuk perempuan?

tiba-tiba kepikiran untuk menulis ini, super sedih karena tidak bisa ikut menunaikan ibadah sholat ied di dua kali lebaran pada tahun ini. kalau boleh menuangkan secara lebih dalam, sedikit iri terkadang sama para lelaki. kalian pasti ga tau gimana rasa sakitnya ketika haid datang, apalagi di hari pertama dan kedua. so please maklumlah kalau perempuan di sekitar kalian jadi typical sensi woman atau tampak super mager dan atau mengeluh mulu mengungkapkan kesakitan gara-gara ini. bener-bener ga ketolongan sakitnya, i dont know why. dari bediri ga enak, duduk ga enak, tiduran ga enak, nungging ga enak, semuanya serba ga enak. untuk teman-teman muslimah sama ga sih? rasanya sepi dan hampa aja pas lagi haid. masa-masa haid tuh pikiran suka lari-lari kemana gitu. butuh banget rasanya sholat dan ngaji entah kenapa. walaupun sebenarnya bisa diganti dengan zikir tapi tetep aja rasanya berbeda. merindukan lima waktu teratur yang di lakukan dalam tiga minggu terakhir dan atmosfer damai ketika b

aku berjalan di jalan yang di janjikan #2

kehidupan perkuliahan. terima kasih atas kesempatan untuk hidup selama empat tahun di Malang. Malang bener-bener tempat yang akan selalu aku rindukan dan punya ruang tersindiri di hatiku, khususnya orang-orang yang ada di setiap cerita kehidupanku di masa itu. Masa perkuliahan bagiku adalah masa dimana kita mengenal diri sendiri, berteman sebanyak mungkin, mengeksplor banyak tempat dan pengalaman. Aku setuju kalau orang-orang bilang bahwa  stage ini   merupakan waktu terakhir dan terbaik untuk bisa belajar yang banyak.. Maka dari itu aku berusaha memanfaatkan semaksimal mungkin masa terakhirku menjadi seorang anak sekolah (read ; mahasiswi) meskipun ada beberapa list-to-do yang harusnya aku selesaikan di masa ini tetapi tidak terjalankan dengan sesuai harapan. Tetapi masa perkuliahan akan menjadi salah satu bahan pembelajaran yang berefek sangat besar dalam hidupku. Nunu teruntuk kamu terima kasih untuk keberanianmu mecoba menjadi teratai di tempat itu meski orang-orang t

aku berjalan di jalan yang di janjikan #1

kembali ke awal tahun 2000an, dimana saat itu aku terdaftar sebagai salah satu murid TK (taman kanak-kanak). Yang paling ku ingat di masa itu adalah, aku menangis sambil memandang ke arah luar jendela setiap melihat mamah pergi untuk bekerja. Akhirnya karena dari awal masuk TK selalu menangis seperti itu, mamah minta tolong ke anak pengasuhku (Mbak Nul) untuk menungguku sepanjang aku sekolah. Mamah ku dulu super sibuk, ketemu mamah ya diatas jam 4 sore. Lalu aku sering ditinggal keluar kota. Bila bertanya tentang abahku, abah waktu itu masih bekerja di kota yang berbeda. Pulang ya mungkin waktu weekend, aku ga begitu ingat hehe Maaf Abah!.Jadilah aku anak Mbokde, bayangin aja si anak banjar ini sampai faseh bahasa jawa dan hobinya makan tempe mentah. Bener-bener anak Mbokde banget ga sih aku? Mbokde itu pekerjaannya ya jualan aja, bikin peyek buat dijual lewat nitip di warung-warung sembari ngangon kambing. Sedangkan suaminya bekerja sebagai tukang becak. cita-cita . Aku sudah tau

teruntuk kamu yang benar dengan pemikiranmu

hai kamu, iya kamu yang tanpa nama. kenapa tanpa nama? karena ceritamu ; hanya terdengar dari orang lain sedangkan kamu bungkam seakan-akan semua baik-baik saja dan ceritamu ini tidak mengenakkan bagi orang yang kamu jadikan pemeran utama. banyak yang ingin aku tanyakan, tetapi dorongan itu aku tahan entah sampai kapan. sampai tulisan ini dituliskan, sudah sekitar beberapa minggu ini menjadi bahan yang kau bahas. sedikit penasaran bagaimana respon orang-orang yang kau jadikan tempat bermuara cerita. apakah mereka mendukung mu dan akhirnya sepemikiran dengan mu atau bahkan mereka bersikap acuh tak acuh, hanya mendengar tetapi tidak menguatkan asumsi mu. bermula dari asumsi. aku tidak menyalahkan asumsi, semua orang berhak atas itu. berasumsi lah sebanyak-banyaknya hingga kau tak punya lagi kata dan kiasan untuk diungkapkan. tetapi jangan lupa, bukankah seyogyanya memvalidasi adalah tahapan proses selanjutnya. tidak menggurui, karena apalah aku dibanding kamu dan pengalaman mu..

Poetry ; Diriku!

Adalah teman berkaca Bersama menyambut pagi Sembari menunggu malam Kau yang ku paksa berjalan Tak rehat kuat Kenapa kamu tidak pamrih? Terus saja setia menjadi mampu Berhadapan dengan semua kegilaan dunia Atau dunia yang gila padamu Walau raga membeku Batu menimpa kepalamu Jarum menusuk hatimu Tangan-tangan menahan langkahmu Habislah daya bateraimu Hingga dititik hampir tak mampu Kau tetap lah pahlawan hidupku Saksi bisu dalam perjalanan panjangku Rantau, 20 Juni 2019

Poetry ; Waktu

Ku rasa jahat Aku berdiam Kau terus bergerak Aku bergerak Kau tak dapat ku rasa Berikan ruang aku sebagai pemeran dalam perjalanan Atau aku yang jadi pemandu di depan jalan Agar kau tak mampu lakukan pengkhianatan Biar kita saling bergandengan capai tujuan Menari diatas lembar kenangan Atas nama kebersamaan Kalahkan para lawan Menoreh keabadian! Rantau, 22 Juni 2019

Poetry ; Hari Ini (22 Mei)

Menyayangkan Menyedihkan Hari yang memalukan Apa kata generasi ke depan Ketika menengok perjalanan Yang mestinya jadi kenangan Berakhir se-menyakitkan Pesta demokrasi bukan ajang adu masa Jangan menyulut minyak agar api membara Ditengah hiruk pikuk kehidupan ibu kota Apalagi memprovokasi sosmed agar jadi trending dunia Dengan gunakan akun yang bahkan tak pernah ada Dari kami Kami bukan anak kecil lagi Menonton berita dengan bersuka hati Mengira wah ini asik sekali Kami butuh negarawan sejati Pergi selesaikan sengketa sendiri Pengadilan siap untuk pelajari bukti Guna putuskan bagaimana nanti Jangan sampai hari ini berlanjut kembali Kami butuh pemimpin sejati Untuk masa depan anak-cucu kami *tulisan ini bentuk kemirisana hati seorang masyarakat sipil (saya sebagai penulis) dalam bentuk perwakilan sebagian besar rakyat (disebutkan dengan kata "kami) melihat hebohnya media cetak dan elektronik yang memberitakan apa yang terjadi di har

LatSar (benar-benar) LUAR BIASA!

Tak bisa terbayangkan olehku, baru tiga hari masuk kerja sudah diminta untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan prajabatan secara asrama selama tiga minggu. Andaikan hanya hidup di asrama dan menjalankan hidup semestinya, masih oke saja. Tetapi desas-desus yang ku dengar pada saat itu adalah kamar asrama yang seperti barak, notabene diisi 4-6 orang dengan satu kamar mandi. sejujurnya ga bisa ngebayangin sih mesti bangun jam berapa hm. Walau aku sudah berpengalaman tinggal di mess, tetapi aku yakin kali ini berbeda. Mengingat aku dituntut disiplin dan perlu mengikuti segala kegiatan yang terjadwal. Dan inilah cerita langsung dari pengalaman yang ku rasa... Sebagai individu yang sangat tidak suka ribet, aku datang nih ke Kampus II Ambulung dengan membawa satu koper dan satu bagpack. Seketika sampai, langsung melihat kerumunan orang di depan aula yang sedang berteduh dari panasnya matahari Banjarbaru. Kagetnya adalah bawaan mereka rata-rata dua koper, satu bagpack, dan bahkan s

Poetry ; Hai Rasa!

Hai Rasa! Lucu sekali dengan Anda Semua berawal dari canda berlanjut dengan sering jumpa berproses dalam random-nya cerita dibawakan rasa selembut-lembutnya agar es batu dapat leleh bersamanya meski entah kita berakhir dengan apaa ayo belajar bersama ayo bermain bersama ayo menjelajah bersama ayo mendewasa bersama bersama menguatkan rasa sampai tuhan kasih jendela bahkan pintu yang terbuka untuk kasih tau jalan apa karena seluruh kata-kata, belum terangkai sempurna biar kita bertemu dalam doa

Poetry ; Hujan

Bahkan sebelum hujan datang Orang-orang berharap cepat pulang Padahal baru lihat awan hitam datang Rintik hujan menyapa dengan riang Doa-doa cepat reda terus berkumandang Pepohonan bergerak mengikuti angin kencang Ku lihat papan jalan bahkan tiang-tiang Terlihat bergerak sama layaknya ilalang Kendaraan pun lari tunggak-langgang Lampu lalu lintas bukan menjadi penghalang Terus saja jalan tanpa pikirkan apa yang menghadang Pada akhirnya hujan bukanlah penghalang Kau tak perlu memaksakan untuk menerjang  Cukup nikmati tanpa berharap ia hilang Rantau, 3 April 2019

Poetry ; Tak Terucap

Banyak kata yang tak terucap Karena kalimat ini tak pernah lengkap Hati dan pikiran tidak mampu ungkap Setelah bertemu berbagai sikap Kadang ku hanya terdiam tegap Membantu menyelamatkan namun tak dianggap Sedih, iyaaa Pada akhirnya sendiri saja Belajar pahami semuanya Mengartikan dalam makna Belajar sendiri untuk percaya Bahwa diri ini kuat dan bisa hadapinya Meski banyak tak terucap dengan kata Terus berharap Tuhan mendengar lewat doa Banjarbaru, 30 Maret 2019 Selamat menjalani hari baru, Nay! Jadilah kuat karena memang kamu harus kuat, bukan karena orang lain dibaliknya dan atau situasi memintanya :)

Cerita di balik @Nayskaftan ; Kaftan Murah Berkualitas!

Belakangan ini aku lagi bersemangat banget untuk running usaha jualan produk kaftanku. Hal ini ga terlepas dari dukungan keluarga dan orang-orang sekitarku. Tetapi sebenarnya dukungan saja tidak cukup, yang paling penting adalah para tim ; bunda kain dan mas mbak penjahit. Terima kasih tanpa kalian, tidak mungkin kaftan dengan kualitas premium namun harga tetap terjangkau itu bisa terwujud. Se- excited itu waktu pertama kali lihat produk pertama ku jadi. MasyaAllah ga ragu banget lah lihatnya buat nawarin ke orang-orang. Intinya aku pengen yang makai bangga atas baju yang dia pakai, yang lihat jadi ingin memiliki. Hehe pemikiran macam apa aku ini. Maafkan. Ini salah satu mimpi aku banget, bisa bikin produk sendiri. Aku seneng banget kegiatan berjualan, mungkin karena background keluarga dari kakek-nenek ku adalah pedagang kali yak. Kalau ayah-ibu ku mah boro-boro jualan, punya waktu istirahat dirumah aja susah mereka. Hehe. Dari bangku sekolah dasar, aku sudah sering berjualan

Dari "AKU" di Tahun 2019

Aku sering banget denger kalimat “Masa lalu mempengaruhi diri kamu yang sekarang dan masa depan”. Setelah aku mulai dewasa dan sudah sedikit mulai berpikir rasional, aku membenarkan kalimat itu. Sedikit banyak hal-hal yang terjadi di masa lalu menjadi akumulasi yang benar-benar membentuk diri kita yang sekarang. Hal yang sederhana contohnya pengaruh era, dahulu aku bingung melihat orang-orang di bawah usiaku kenapa pertumbuhannya bisa lebih dibanding aku dan orang-orang pendahuluku. Pada   saat itu Mamahku dengan jelas memberikan jawaban yang benar-benar membuat aku selaku anak yang masih duduk di bangku SD ngangguk-ngangguk dan meyakini itu. Kata Mamah, aku dan teman-teman yang terlahir di tahun reformasi dimana Ibu-ibu kala itu mengalami kesulitan mendapatkan susu formula dengan kualitas baik dikarenakan memang harga yang melambung tinggi. Berbeda dengan adikku yang terlahir sepuluh tahun setelah aku, kehidupan masyarakat sudah mulai merasakan kestabilan dan kesejahteraan dalam h

Oh Ini Rasanya Jadi Abah Mamah di Rumahku!

Mundur ke dua minggu yang lalu, aku diamanahkan sama orang tua ku untuk mengurus rumah. Banyak hal yang bikin aku tersadar dan mikir. Bener-bener rasanya “wah susah juga yaa”. Di rumah, aku ditemani kakak, adik, dan uwa ku (kakak nya mamah). Beberapa pekerjaan rumah seperti cuci baju dan menyetrika sudah ditangani orang. Tetapi untuk membeli kebutuhan rumah tangga, memasak, beberes seluruh isi rumah, antar jemput sekolah si adik ya di tangani oleh kami si para penghuni. Karena adik aku masih SD, jadi dia hanya ditugaskan untuk mencuci piringnya sendiri. Disisi lain kakak aku yang bekerja, sama seperti adik ku hanya membantu dalam mengurus cucian piringnya saja. Sebenarnya aku tidak mengharuskan untuk mereka membantu, ya paham-paham sendiri saja lah. Sebelumnya mamah sudah bilang dan memberikan pemahaman atas perlunya kerja sama dalam menyelesaikan tugas rumah tangga. Namun memang disayangkan, masih banyak kesadaran yang kurang. Jujur kalau di rumah ku, abah mamah ku ya mengerj

Endorsement ; Hati-Hati Ada Oknum Nakal!

Beberapa minggu lalu aku bersama seorang teman ngebahas terkait dunia digital marketing. Aku sama temen ku ini bukan anak marketing, cuman iseng aja tukar pikiran sebagai pengamat awam perkembangan sektor usahaa. Se-random itu bahasan kita hehe. Omong-omong aku adalah si awam yang selalu terkesan atas perkembangan teknologi sekarang, khususnya berkaitan dengan bisnis. Hal ini ga terlepas dengan akan hadirnya industri 4.0. Wah ga kebayang sih, semuanya akan terintegrasi oleh sistem-sistem. Keren tetapi juga sekaligus menakutkan buat kita sebagai manusia. Yang sudah bergerak maju akan terus maju, yang tertinggal harus mulai melangkah maju, bukannya berdiam diri aja menerima tanpa mengikuti tuntutan zaman. Kalian pasti tahu-lah banyak perusahaan yang terbilang besar aja akhirnya gulung tikar. Bayangin aja, mereka yang sudah punya nama akhirnya harus kalah dengan pendatang.  Digital marketing. Dahulu orang hanya mengandalkan word of mouth, tanpa mengerti bahwa ada media yang bisa