Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

96's child is a millenial?

baru beberapa hari lalu banget nonton bukatalk-nya Marchella FP. dia ada sedikit bercerita tentang alasan dia nulis nkcthi (nanti kita cerita ttg hari ini). menurutku menarik banget sih alasannya, mulanya doi berpikir ingin menulis cerita yang diangkat dari kisah dia yang bisa ia wariskan ke anak-cucunya nanti. ya mungkin emang ga semua pengalaman dan permasalahan akan memiliki jawaban yang sama apalagi perubahan situasi dan kondisi nantinya. jadi inget mamah banget dah untuk ini, sebelum tidur aku ga pernah absen di suapin cerita tentang kehidupan mamah di masa silam. ga tau kenapa, aku pribadi belajar banyak dari itu. mungkin alternatif bercerita ke anak-cucu nantinya akan relevan di terapkan. bicara tentang generasi 90an ga terlepas sama Marchella FP. aku sebagai si awam, langsung ngepoin kalau 96an bagian millenial ga sih. soalnya entah kenapa millenial bagiku konotatif nya kurang aja. im not proud at all to be that. banyak asumsi sih, ada yg bilang millenial hanya sampai kela

rasanya haid untuk perempuan?

tiba-tiba kepikiran untuk menulis ini, super sedih karena tidak bisa ikut menunaikan ibadah sholat ied di dua kali lebaran pada tahun ini. kalau boleh menuangkan secara lebih dalam, sedikit iri terkadang sama para lelaki. kalian pasti ga tau gimana rasa sakitnya ketika haid datang, apalagi di hari pertama dan kedua. so please maklumlah kalau perempuan di sekitar kalian jadi typical sensi woman atau tampak super mager dan atau mengeluh mulu mengungkapkan kesakitan gara-gara ini. bener-bener ga ketolongan sakitnya, i dont know why. dari bediri ga enak, duduk ga enak, tiduran ga enak, nungging ga enak, semuanya serba ga enak. untuk teman-teman muslimah sama ga sih? rasanya sepi dan hampa aja pas lagi haid. masa-masa haid tuh pikiran suka lari-lari kemana gitu. butuh banget rasanya sholat dan ngaji entah kenapa. walaupun sebenarnya bisa diganti dengan zikir tapi tetep aja rasanya berbeda. merindukan lima waktu teratur yang di lakukan dalam tiga minggu terakhir dan atmosfer damai ketika b

aku berjalan di jalan yang di janjikan #2

kehidupan perkuliahan. terima kasih atas kesempatan untuk hidup selama empat tahun di Malang. Malang bener-bener tempat yang akan selalu aku rindukan dan punya ruang tersindiri di hatiku, khususnya orang-orang yang ada di setiap cerita kehidupanku di masa itu. Masa perkuliahan bagiku adalah masa dimana kita mengenal diri sendiri, berteman sebanyak mungkin, mengeksplor banyak tempat dan pengalaman. Aku setuju kalau orang-orang bilang bahwa  stage ini   merupakan waktu terakhir dan terbaik untuk bisa belajar yang banyak.. Maka dari itu aku berusaha memanfaatkan semaksimal mungkin masa terakhirku menjadi seorang anak sekolah (read ; mahasiswi) meskipun ada beberapa list-to-do yang harusnya aku selesaikan di masa ini tetapi tidak terjalankan dengan sesuai harapan. Tetapi masa perkuliahan akan menjadi salah satu bahan pembelajaran yang berefek sangat besar dalam hidupku. Nunu teruntuk kamu terima kasih untuk keberanianmu mecoba menjadi teratai di tempat itu meski orang-orang t

aku berjalan di jalan yang di janjikan #1

kembali ke awal tahun 2000an, dimana saat itu aku terdaftar sebagai salah satu murid TK (taman kanak-kanak). Yang paling ku ingat di masa itu adalah, aku menangis sambil memandang ke arah luar jendela setiap melihat mamah pergi untuk bekerja. Akhirnya karena dari awal masuk TK selalu menangis seperti itu, mamah minta tolong ke anak pengasuhku (Mbak Nul) untuk menungguku sepanjang aku sekolah. Mamah ku dulu super sibuk, ketemu mamah ya diatas jam 4 sore. Lalu aku sering ditinggal keluar kota. Bila bertanya tentang abahku, abah waktu itu masih bekerja di kota yang berbeda. Pulang ya mungkin waktu weekend, aku ga begitu ingat hehe Maaf Abah!.Jadilah aku anak Mbokde, bayangin aja si anak banjar ini sampai faseh bahasa jawa dan hobinya makan tempe mentah. Bener-bener anak Mbokde banget ga sih aku? Mbokde itu pekerjaannya ya jualan aja, bikin peyek buat dijual lewat nitip di warung-warung sembari ngangon kambing. Sedangkan suaminya bekerja sebagai tukang becak. cita-cita . Aku sudah tau