Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Mereka Tidah Hilang..

 Mereka tidak hilang Mereka tidak benar-benar pergi Raganya memang tidak akan kutemui Tetapi sosoknya selalu hadir disini   Aku iri dengan mereka Mereka yang sebagian tidak ku kenal Apalagi mereka yang sangat ku kenal dekat Mereka dicintaiNya, hingga Ia memanggilnya   Kerennya kehendakNya terhadap mereka yang Ia pilih Mereka yang terpilih kembali padaNya serasa dimudahkan Dan malah aku yang tertinggal disini serasa terhentak tidak siap   Kalian memang tak dapat kutemui Tetapi kalian tetap hidup melalui nilai dan memori Terima kasih padaNya untuk mengirimkan kalian ke diri ini   Untuk berita duka yang hadir di tahun ini. Khusus kepergian seorang Om, yang MasyaAllah sering banget setiap ketemu ngasih wejangan kehidupan… dan tak lupa aku minta doa sebelum aku pulang dari rumahnya. Lanjut dengan kepergian seorang tokoh Nasional yang MasyaAllah ia meninggal dalam keadaan sholat sunnah sebelum menunaikan tugasnya menjadi Khatib sholat Jumat. Sosok yang ins

Dua Sisi Mata Koin

 Ungkapan dua sisi mata koin berasa banget ya setelah  bener-bener direnungin untuk semua yang terjadi. Aku rasa semakin kesini, kepekaan semakin diasah. Dulu mana peduli sih sama apa yang terjadi disekitar, ibaratnya udah yang kayak angin lalu aja. Time flies really fast… Kembali menyisiri beberapa waktu terakhir, alhamdulillah begitu banyak kebahagiaan yang Allah kasih. Pokoknya kalau diungkapin dengan seluruh kata yang ada, rasa-rasanya ga mampu buat menggambarkan semuanya. Disisi lain, tak tertinggal rasa sedih yang menguji kesabaran kita sebagai seorang Hamba. MasyaAllah kembali lagi, kalau tidak karena mengingatNya entah aku jadi apa… Tulisan ini ditulis dengan dua rasa itu. Bahagia dan Sedih. Bahagia karena bersyukur atas apa-apa yang dimiliki, kejadian yang terjadi, dan keyakinan didalam hati. Sedih yang terberat yaitu karena kehilangan raga orang baik dalam hidup ini. Yha begitulah hidup ternyata, ada yang sedih merasa sesak didalam hati dan pikiranya. Namun di sisi lain p

Thoughts Of Mind

thoughts of mind. aku kasih judul ini, karena pemikiran-pemikiran ini sudah sejak lama ada di pikiranku tp ya itu. pernah ga sih kalian ngerasa ga mampu menuangkan apa yang ada dalam hati dan pikiran kalian? jujur tahun ini banyak merasa hal yang kayak gini. yapp aku ga mampu menuangkannya. sampai akhirnya alhamdulillah aku di titik ini, memberanikan diri menulisnya. seperti biasa tulisan ini menjadi bahan self reflection dan reminder buat aku di masa yang akan datang. jujur. semakin hari dengan usia bertambah (dunya perspective) dan atau usia berkurang (akhirah perspective), my self reflection for every single day is to make sure bismillah semoga bisa jadi pribadi yang bermanfaat dan berkah kehidupannya. meskipun disisi lain masih sering bertanya, dengan terus meyakinkan ini lah alasan "what i'm too working hard for".  walaupun ternyata semakin kesini semakin menyadari bahwa it wasnt easy, banyak orang baru dan tantangan baru. tapi apa, Allah selalu kasih jalan, Allah cu

Covid19 and Me

Ini kisah perjuangan ku berdamai dengan virus ini. Menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia, beberapa hari sebelumnya aku mengalami pilek. Aku kira karena cuaca, mengingat hujan terus turun setiap hari. Sampai pada suatu siang yang pada hari itu hujan memang turun sepanjang hari dari pagi, aku bangun dan bersiap kembali ke kantor. Saat menyemprotkan parfum, aku ga nyium sama sekali bau parfum ku. Aku kira awalnya otak aku masih lemot merespon, kan biasanya kalau bangun tidur dalam kondisi kaget.. otak kayak butuh ngeproses gitu loh. Soalnya sebelumnya aku masih bisa nyium bau mouthwash . Makanya aku ga yang panik banget. Apalagi indra perasa dan nafsu makan ku baik-baik saja. Keesokan harinya muncul keraguan. Pagi hari pas bangun tidur, persis kayak kemarin siang.. aku ga bisa nyium kembali. Aku udah yang curiga ke arah sana meskipun anosmia ku hilang-muncul-hilang-muncul. Karena posisinya aku lagi tinggal di rumah nene, yang tetangga kanan – kiri nya bergejala Covid semua. Namun yang me

We're with You, Al Quds

atas apa yang terjadi seminggu terakhir terhadap saudara-saudara muslim di Palestina belakangan ini, bagiku ini sebagai tamparan keras untuk diriku sendiri. Kenapa tidak? aku bahkan tidak mengerti apa yang terjadi disana, aku bahkan baru tau bahwa mereka hidup underpressure sudah dari puluhan tahun yang lalu. mereka tetap bertahan disana atas nama tanah air dan insyaAllah cintanya pada Allah SWT. betapa aku malu... mereka berjuang dengan seluruh kekuatan hingga nyawa nya menjaga tanah suci umat muslim. tanah suci yang mestinya juga tanggungjawab aku dan seluruh umat muslim lainnya. rasanya aku pribadi terlalu sibuk dengan hidup ku dan fokus pada impian untuk kembali berkunjung ke tanah mecca dan madinah.  yesterday is eid ul fitr . but whats happening in Palestine is really so break my heart. i cant even say anything, to the men, to the women, to the children who lost their wife, husband, and parents because of this. they died and being arrested by *******. they're even attacked ma

Random Post ; Pendidikan

sedikit sharing tentang apa yang aku pahami sedikit tentang pendidikan, mengingat dulunya Indonesia diawal kemerdekaan memiliki Kementerian Pengajaran. menarik ya transformasinya dari pengajaran menjadi fokus pada pendidikan. pengajaran yang memiliki makna secara harfiah, penanaman nilai hanya secara numerik. kini Indonesia, lebih fokus lagi pada pendidikan secara lingkup lebih luas dari bahasan numerik sampai moral. Keren konsepnya! terlepas dari program pemerintah yang makin tahun makin pro temen-temen yang ingin bersekolah. aku meng-highlight beberapa hal yang sedikit mengganggu ku. ternyata masih banyak pemikiran orang tua, bahwa anak tidak perlu dididik di sekolah. dunia nyata adalah pendidik yang lebih diperlukan karena pada akhirnya ini lah yang mesti dihadapi anak-anak mereka. disamping itu, pemikiran tentang "yaelah ngapain kuliah susah-susah kayak orang-orang, selagi ada yang murah dan yang bisa cepet lulus". sedih banget mengetahui dan mendengar langsung pemikiran

i Decide to Speak After 5 Years

konsep tulisan ini adalah menjawab pemikiran atas tulisan lima tahun yang lalu. lima tahun yang lalu, kira-kira sih aku masih duduk di bangku kuliah tepatnya di semester empat. kalau diingat-ingat.. kehidupan lima tahunku yang lalu tau nya cuman fokus kuliah memenuhi presensi dan cari atensi dosen dengan satu atau dua pertanyaan/pemikiran lalu beres kelas caps ke sekretariat bersama buat nyelesein tanggung jawab atas penyelenggaraan event kampus dari pagi banget sampai hampir larut malam. tenang kuliah tetep nomor satu, organisasi nomor dua, selebihnya mohon maaf ga tau saya taroh di nomor berapa. hehe "Exactly i dont know. I have no idea where i'm going in life if i let myself think about it. Which i know just try let it flow and one day at a time, work, eat, sleep, laugh , and have a conversation. As long as i got some jobs to do and women to do. I'm fine. I should be fine." -Critical Eleven  by  Ika N Tulisan itu ada di blog ku degan judul "unspoken", ku

Hai, Ramadhan Kareem!

Marhaban Ya Ramadhan... Kalimat yang sering kita dengar - baca menjelang dan sesaat memasuki bulan Ramadhan. Ini bener-bener tulisan random, tetapi topik ini udah yang beberapa minggu terakhir berlalu-lalang dipikiran ku. Jujur sebelumnya aku ga mengenal Ramadhan. Aku tau ada bulan Ramadhan dan yaaa... yang aku tau pada bulan tersebut, para muslim diwajibkan berpuasa dan sunnah muakkad untuk melaksanakan tarawih. intinya ya "ga makan dan minum setelah terdengar kumandang azan subuh sampai menjelang kumandang maghrib" lalu menjelang isya "berangkat ke mushola kompleks bareng temen-temen menunaikan sholat tarawih". udah sekedar itu aja.   Alhamdulillah pada tahun ini dikasih beberapa kesempatan melalui keluasan akses dan teman-teman baik yang memberikan banyak informasi untuk mengenal Ramadhan.  its not to late to realize, right? . Ngomong-ngomong berasa tertampar banget pas baca salah satu tulisan di sosial media tentang puasa, intinya "puasa tidak hanya s

Lembar Baru di 2021

hai aku di 2021, tahun ini aku mulai dengan buku diary baru setelah tiga tahun bersama buku lama. atas apa yang terjadi atas diriku, orang-orang disekitarku, wilayah tinggalku, negaraku, sampai dengan bumiku.. alhamdulillah aku belajar begitu banyak. semakin kesini semakin menyadari bahwa semua ini kebesaran Yang Kuasa dan aku se-kecil ini sebagai hamba. awal tulisan di tahun ini akan aku mulai dalam satu puisi yang menjadi pelampiasan bukan pelarian atas hati dan pemikiran yang terus bekerja untuk terus menguatkan diri melalui kepercayaannya. bukankah untuk menguatkan diri lain, harus menguatkan diri sendiri. katanya agar apapun yang dari hati sampai ke hati yang lain :" aku takut menjadi sombong hati keras tak berani sampaikan hanya bisa menyalahkan dalam geram kalau bisa memilih aku ingin menjadi pejuang yang tak henti sampai dapatkan ambil langkah meski lainnya diam bersuara lantang untuk perubahan pastikan perjuangan sesuai bidang atas rasa takut dan juang ada Ia yang menungg