Langsung ke konten utama

sedang berkabu (-t/ng)


Hasil gambar untuk fire and water cartoon
Akhir-akhir ini beberapa wilayah Indonesia sedang berkabut disisi lain penduduknya sedang merasa berkabung. Untukku, kehilangan seseorang yang diidolakan bersamaan dengan samarnya jarak pandang ku terhalang kabut membuahkan sebuah renungan.

Renungan tentang apa kabar negara ku hari ini? Sungguh terasa miris hati, melihat dan merasakan secara langsung kabut ini. Pernah beberapa kali, melihat lahan terbakar dengan kobaran api yang begitu ganas melahap pepohonan. Entah apa kabar mahluk hidup lainnya yang menjadikan tempat itu ekosistem. Iya aku pun tidak memungkiri bahwa tidak semua kebakaran diakibatkan oleh saudara ku sendiri, berdasarkan informasi lapan.go.id yang dijadikan acuan teman-teman BNPB dalam mendeteksi titik rawan api menunjukkan memang bumi kita sedang berada di titik panas-panasnya. Ya tapi jangan juga mengambil kesempatan dalam kesempitan yang membuahkan kesengsaraan saudara lainnya wahai saudara ku yang sepertinya lagi nakal aja. Pemikiran aji mumpung karena ini lagi musim kemarau, jadi buka aja lahan... e biar cepet bakar aja dah. Hhe. Sangat tidak bijak!
Generasi selanjutnya jangan sampai ambil tindakan pintas seperti ini nih, kita belajar input-proses-output sejak kecil. Pendidikan sudah di wajibkan 9 tahun. Ye kali, mau dapat ijazah dengan cara membeli dengan hanya sejumlah uang tetapi ilmunya nol besar. Aku yakin banyak pendahulu ku yang sudah sadar akan butuhnya kerja keras dan kerja cerdas dalam hidup, apalagi generasi setelah ku yang akses informasi sungguh mudah luar biasa bagi mereka. Tak ada namanya krisis identitas lagi, sehingga membuat seseorang hidup tanpa arah. Begitu banyak nama-nama yang bisa jadi panutan dalam kehidupan.

Panutan yang membuat kita terkagum dengan caranya meihat dunia ini, iya itulah definisi “panutan” bagiku. Salah satu nama, yang kusebut di list to meet ku adalah BJ Habibie. Dari kecil, ku sudah sering mendengar nama beliau dari mamah. Sampai akhirnya di bangku sekolah sering mendengar nama beliau disebut karena beliau adalah salah satu negarawan di negara ini.  Aku tak sempat berjumpa dengan beliau, tetapi kisah hidup beliau masih terus ada di memori ku sedari kecil hingga kini. Sepanjang hidupku di dunia yang kejam ini, yang bahkan banyak manusia yang bersumbu pendek yang pagi-siang-malamnya dihabiskan untuk memikirkan kepentingan pribadi.. ternyata masih ada yang mencintai negeri-nya.

Perjalanan hidupnya dan ilmu yang ia dapat di bangku sekolah menjadikannya berwawasan dan berpengetahuan luas, namun tidak membuatnya sombong serta congkak pada pencipta dan manusia lainnya. Tak elok kiranya kehidupan kita ini dirusak dengan pemikiran ganas dan hati panas ketika kita bisa saling memberi kesejukkan dan berbagi kebaikan. Hidup jangan sekedar hidup, hiduplah dengan kebermanfaatan..

Banjarbaru, 15 September 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Apa Kata Allah Maha Perencana Terbaik

Beberapa waktu ini lagi sering berada di situasi yang buat aku berpikir, wah memang Allah Maha Perencana terbaik. Banyak hal yang tidak disangka-sangka terjadi. Sebenarnya kalau menoleh ke belakang, semestinya aku lebih menyadari bahwa apa yang telah aku lalui itu merupakan pertanda dari Allah bahwa ini nih jalan takdir yang sudah aku buatkan untukmu dan untuk mereka bahkan sudah Ia tuliskan sebelum bumi tercipta. MasyaAllah banget ga sih. Sesederhana aku lagi kepikiran pengen sesuatu, tidak lama aku mendapatkan hal itu. Rizqi yang menjadi takdirku. Sebagai contoh hal besar yang bener2 membuat aku merasa “wah ini sih memang Allah’s plan”, aku yang memimpikan UGM pada akhirnya melanjutkan sekolah di UB. Aku yang ingin kerja di korporat padahal sudah sengaja ngambil sekolah bisnis, ternyata Allah kasih kesempatan mengabdi untuk negeri. Wah ini sih, kalau Allah kasih aku takdir yang lain.. belum tentu aku mampu dan belum tentu aku dapat pahala. Sedangkan tujuan yang aku cari dalam hidup i...

Pesan untuk Adik

Apabila pesan yang telah disampaikan kemarin-kemarin tidak sampai ke hati adik, semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat yang dapat dibaca berulang hingga pesannya sampai ke hati di kala adik lelah dan hilang arah. Dari dulu sampai sekarang masih sama, aku berpikiran bahwa kita sama-sama belajar bukan berarti aku yang lebih dulu lahir itu cerdas dan paling tahu dalam segala hal. Hanya kebetulan tahu lebih dahulu beberapa hal. Bolehkah harapan aku dan mereka yang menyayangimu, kami harap kamu menjalani hidup yang lebih baik (?) kalau kata ibu, keluarga tidak boleh dan tidak semestinya menjerumuskan.   Entah disadari atatu tidak, entah diingat atau tidak, pengalaman perjalanan melihat keindahan kota dengan suguhan kehidupan masyarakat atau taman kota itu punya maksud. Harapannya hati adik lebih lembut dan pemikiran adik lebih terbuka. Bahwa hidup itu indah. Dan untuk setiap sharing pengalaman yang disampaikan ada maksud untuk adik menjadi yang lebih baik. Yang pasti lebih baik dar...