Langsung ke konten utama

Wanita Itu..


Dari dulu sampai sekarang, wanita itu selalu mempu membuat ku menatap kagum. Dia adalah mamahku..

Mamah yang tidak gemar berbelanja pakaian ataupun make up. Padahal beliau adalah wanita karir yang tidak terkungkung tinggal dalam rumah dan pergi ke pasar. Iya, mamah sama seperti kita ; melihat perubahan dan perkembangan dunia. Namun hal itu tidak membuat beliau tanpa berpikir dua dan tiga kali langsung ikut terjun dalam perubahan. Itu mengapa aku sebagai anaknya tidak terpengaruh lingkungan yang beramai-ramai para perempuannya mengejar sebutan “cantik”. Mamah ku benar-benar sederhana. Makeup saja tidak, apalagi ke salon. Jangan kalian harap.  Mamah ku ya sesederhana yang bisa kalian bayangkan. Bukan ibu sosial media, ataupun ibu arisan puluhan juta.

Kalau kata mamah ku, “Mamah tuh ya biasa-biasa aja, yang penting anak mamah gak biasa-biasa aja.” Mamah akan melakukan apapun untuk anak-anaknya, tidak peduli akan bajunya yag mungkin itu-itu saja, atau kulitnya yang butuh perawatan karena sudah berumur. Mamah menyatakan beliau tak perlu itu. Yang mamah suka dan butuhkan adalah membantu abah dan terus semangat untuk memberikan yang terbaik untuk tiga anak nya.

Aku tersenyum. Aku senang punya mamah yang sangat sederhana dan penyayang walaupun kadang mamah menjadi ibu-ibu yang selalu menyelidiki kehidupanku. Aku senang karena mamah tidak semudah itu menerima narasi-narasi standar kecantikan yang riuh orang-orang perbincangkan diluar sana. Menyelidiki kehidupanku tetapi terus memberikan kepercayaan ku tanpa menggurui tetapi lebih ke pemberian perspektif. MasyaAllah. Semoga buah memang benar tak jatuh dari pohonnya, wanita yang selalu membuat aku tak akan pernah berhenti menyayanginya dan beranggapan bahwa ibu-ibu siapapun itu di luar sana selalu luar biasa bagi setiap anak dengan versi-nya masing-masing.
Mamah hebat!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Apa Kata Allah Maha Perencana Terbaik

Beberapa waktu ini lagi sering berada di situasi yang buat aku berpikir, wah memang Allah Maha Perencana terbaik. Banyak hal yang tidak disangka-sangka terjadi. Sebenarnya kalau menoleh ke belakang, semestinya aku lebih menyadari bahwa apa yang telah aku lalui itu merupakan pertanda dari Allah bahwa ini nih jalan takdir yang sudah aku buatkan untukmu dan untuk mereka bahkan sudah Ia tuliskan sebelum bumi tercipta. MasyaAllah banget ga sih. Sesederhana aku lagi kepikiran pengen sesuatu, tidak lama aku mendapatkan hal itu. Rizqi yang menjadi takdirku. Sebagai contoh hal besar yang bener2 membuat aku merasa “wah ini sih memang Allah’s plan”, aku yang memimpikan UGM pada akhirnya melanjutkan sekolah di UB. Aku yang ingin kerja di korporat padahal sudah sengaja ngambil sekolah bisnis, ternyata Allah kasih kesempatan mengabdi untuk negeri. Wah ini sih, kalau Allah kasih aku takdir yang lain.. belum tentu aku mampu dan belum tentu aku dapat pahala. Sedangkan tujuan yang aku cari dalam hidup i...

Pesan untuk Adik

Apabila pesan yang telah disampaikan kemarin-kemarin tidak sampai ke hati adik, semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat yang dapat dibaca berulang hingga pesannya sampai ke hati di kala adik lelah dan hilang arah. Dari dulu sampai sekarang masih sama, aku berpikiran bahwa kita sama-sama belajar bukan berarti aku yang lebih dulu lahir itu cerdas dan paling tahu dalam segala hal. Hanya kebetulan tahu lebih dahulu beberapa hal. Bolehkah harapan aku dan mereka yang menyayangimu, kami harap kamu menjalani hidup yang lebih baik (?) kalau kata ibu, keluarga tidak boleh dan tidak semestinya menjerumuskan.   Entah disadari atatu tidak, entah diingat atau tidak, pengalaman perjalanan melihat keindahan kota dengan suguhan kehidupan masyarakat atau taman kota itu punya maksud. Harapannya hati adik lebih lembut dan pemikiran adik lebih terbuka. Bahwa hidup itu indah. Dan untuk setiap sharing pengalaman yang disampaikan ada maksud untuk adik menjadi yang lebih baik. Yang pasti lebih baik dar...