Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Poetry ; Tak Terucap

Banyak kata yang tak terucap Karena kalimat ini tak pernah lengkap Hati dan pikiran tidak mampu ungkap Setelah bertemu berbagai sikap Kadang ku hanya terdiam tegap Membantu menyelamatkan namun tak dianggap Sedih, iyaaa Pada akhirnya sendiri saja Belajar pahami semuanya Mengartikan dalam makna Belajar sendiri untuk percaya Bahwa diri ini kuat dan bisa hadapinya Meski banyak tak terucap dengan kata Terus berharap Tuhan mendengar lewat doa Banjarbaru, 30 Maret 2019 Selamat menjalani hari baru, Nay! Jadilah kuat karena memang kamu harus kuat, bukan karena orang lain dibaliknya dan atau situasi memintanya :)

Cerita di balik @Nayskaftan ; Kaftan Murah Berkualitas!

Belakangan ini aku lagi bersemangat banget untuk running usaha jualan produk kaftanku. Hal ini ga terlepas dari dukungan keluarga dan orang-orang sekitarku. Tetapi sebenarnya dukungan saja tidak cukup, yang paling penting adalah para tim ; bunda kain dan mas mbak penjahit. Terima kasih tanpa kalian, tidak mungkin kaftan dengan kualitas premium namun harga tetap terjangkau itu bisa terwujud. Se- excited itu waktu pertama kali lihat produk pertama ku jadi. MasyaAllah ga ragu banget lah lihatnya buat nawarin ke orang-orang. Intinya aku pengen yang makai bangga atas baju yang dia pakai, yang lihat jadi ingin memiliki. Hehe pemikiran macam apa aku ini. Maafkan. Ini salah satu mimpi aku banget, bisa bikin produk sendiri. Aku seneng banget kegiatan berjualan, mungkin karena background keluarga dari kakek-nenek ku adalah pedagang kali yak. Kalau ayah-ibu ku mah boro-boro jualan, punya waktu istirahat dirumah aja susah mereka. Hehe. Dari bangku sekolah dasar, aku sudah sering berjualan

Dari "AKU" di Tahun 2019

Aku sering banget denger kalimat “Masa lalu mempengaruhi diri kamu yang sekarang dan masa depan”. Setelah aku mulai dewasa dan sudah sedikit mulai berpikir rasional, aku membenarkan kalimat itu. Sedikit banyak hal-hal yang terjadi di masa lalu menjadi akumulasi yang benar-benar membentuk diri kita yang sekarang. Hal yang sederhana contohnya pengaruh era, dahulu aku bingung melihat orang-orang di bawah usiaku kenapa pertumbuhannya bisa lebih dibanding aku dan orang-orang pendahuluku. Pada   saat itu Mamahku dengan jelas memberikan jawaban yang benar-benar membuat aku selaku anak yang masih duduk di bangku SD ngangguk-ngangguk dan meyakini itu. Kata Mamah, aku dan teman-teman yang terlahir di tahun reformasi dimana Ibu-ibu kala itu mengalami kesulitan mendapatkan susu formula dengan kualitas baik dikarenakan memang harga yang melambung tinggi. Berbeda dengan adikku yang terlahir sepuluh tahun setelah aku, kehidupan masyarakat sudah mulai merasakan kestabilan dan kesejahteraan dalam h

Oh Ini Rasanya Jadi Abah Mamah di Rumahku!

Mundur ke dua minggu yang lalu, aku diamanahkan sama orang tua ku untuk mengurus rumah. Banyak hal yang bikin aku tersadar dan mikir. Bener-bener rasanya “wah susah juga yaa”. Di rumah, aku ditemani kakak, adik, dan uwa ku (kakak nya mamah). Beberapa pekerjaan rumah seperti cuci baju dan menyetrika sudah ditangani orang. Tetapi untuk membeli kebutuhan rumah tangga, memasak, beberes seluruh isi rumah, antar jemput sekolah si adik ya di tangani oleh kami si para penghuni. Karena adik aku masih SD, jadi dia hanya ditugaskan untuk mencuci piringnya sendiri. Disisi lain kakak aku yang bekerja, sama seperti adik ku hanya membantu dalam mengurus cucian piringnya saja. Sebenarnya aku tidak mengharuskan untuk mereka membantu, ya paham-paham sendiri saja lah. Sebelumnya mamah sudah bilang dan memberikan pemahaman atas perlunya kerja sama dalam menyelesaikan tugas rumah tangga. Namun memang disayangkan, masih banyak kesadaran yang kurang. Jujur kalau di rumah ku, abah mamah ku ya mengerj