Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

reminder!!!

  rasa-rasanya kita memang ga pernah tenang ya. pandemi belum berakhir, e heboh demo besar-besaran terkait pengesahan uu omnibuslaw, belum jelas nih tanggapan yang berwenang atas demo kemarin.. langsung beritanya skip dan hening beralih ke hebohnya penangkapan pejabat pemerintah atas kasus korupsi.  saya sebagai bagian dari masyarakat, merasa teriris hatinya melihat dan mendengar segala macam kejahatan yang dilakukan. saya sebagai bagian dari pemerintah, merasa malu karena yang duduk di pucuk kepemimpinan ternyata tidak mampu memberikan tauladan tp tetap memaksakan untuk menggenggam erat jabatannya. saya sebagai manusia yang beragama, merasa iba atas segala perilaku zalim ini.  jadi ingat sebuah pesan, iya mungkin kita berada di posisi yang tidak sepenuhnya kita inginkan karena kita kalah dengan realita. tetapi percayalah kita akan menang, pilihannya semisal emang kita ga mampu memukul lawan mari kita gabung dan membawa value kita ke tim lawan. we never really be a loser! kita boleh ma

babak baru makna "sederhana"

tahun lalu aku menulis sebuh puisi tentang kesederhanaan, tahun ini aku mencoba sedikit melangkah untuk lebih memahami kesederhanaan melalui kesimpulan hasil dari perjalananku di tahun ini. semoga tahun depan bisa naik kelas dan memaknai dengan cara yang jauh lebih besar dari yang tahun ini aku lakukan. sederhana bahkan jauh lebih mudah karena kita tidak terlalu banyak punya keinginan. kata cukup adalah pilihan yang kita pilih untuk menjadi tenang. rasanya kemarin masih sibuk melihat latar belakang teman, pencapaian teman, barang apa yang dimiliki teman, sampai mantengin postingan kehidupan teman. jadi ingat mamah berkata, jangan terlalu jelas melihat orang lain karena kita tidak benar-benar butuh tau semua itu. kita hanya akan mempertanggungjawabkan diri kita, tak peduli orang lain bagaimana. bahkan yang menyenangkannya, kehidupan ini tentang apa yang kita telah berikan bukan tentang apa yang kita dapatkan. sederhana dan menenangkan. ketakutan terbesar aku adalah menjadi nyaman, apala