Langsung ke konten utama

One vote for million’s hope

Judul kali ini, membawa aku kembali untuk ikut serta dalam pesta demokrasi di Indonesia. Ini kali kedua bagiku, setelah 2019 yang lalu. Meskipun statusku sebagai seorang Aparat Negara membuatku tidak bisa secara terang-terangan bersuara secara langsung dikarenakan ada aturan untuk kami yang mana kami dituntut untuk menjunjung netralitas. Alhamdulillah aku memegang teguh hal ini. Menggunakan sosial media dengan sangat hati-hati, tidak mengeluarkan opini apapun tentang situasi menjelang pemilu dan tidak berfoto menggunakan jari yang menunjukkan keberpihakan atas pasangan calon pilihanku. 


Dalam tulisan ini, aku tidak akan membahas tentang perbandingan pasangan calon, situasi sebelum dan setelah pemilu, hasil quickcount yang masih berjalan, dan segala issue pemilu yang sedang ramai diperbincangkan. Melainkan tentang nilai positif yang aku ambil pelajaran dari pemilu ini. Pada pemilu kali ini, aku lebih banyak menggali informasi melalui membaca rekam jejak dan mengikuti kegiatan-kegiatan para pasangan calon dari kanal sosial media mereka masing-masing atau media berita lainnya melalui acara adu gagasan sampai dengan acara semacam interaksi dengan masyarakat. Favoritku adalah acara adu gagasan yang diselenggarakan berbagai pihak selain KPU, satu tema dengan bervariasi gagasan jadi insight baru buat aku dalam memandang sebuah kasus terjadi. Contohnya tentang issue stunting di Indonesia yang menjadi fokus nasional. Mereka punya jawabannya sendiri2 dalam menyikapi. Jawabannya out of my mind, menarik banget ga tuh buat aku yang kadang pemikirannya bener in one way. Bagiku pemilu tahun ini sejarah baru bagi pemilu Indonesia, karena sejujurnya apabila masyarakat mau mencari infomasi.. sungguh sangat mudah ditemukan hingga ga ada alasan ga kenal dengan pasangan calon apalagi alasan untuk golput yang tidak berdasar. Jujur untuk aku pribadi, aku sempat membenarkan narasi “siapapun presidennya ga ngaruh sama kehidupan kita”.. kalimat ini banyak dilontarkan teman-temanku. Namun setelah aku pikir lagi, ini berpengaruh ke orang2 yang secara finansial tidak terjamin seperti aku dan teman2. Mereka yang akan terdampak besar. Dan ini lah yang membuatku merasa bertanggung jawab sebagai generasi muda untuk tetap memperjuangkan calon presiden yang insyaAllah paling banyak memberikan kemaslahatan bagi masyarakat..


Tibalah kami pada 14 Februari, udah dari h-1 aku memantau TPS. Udah sampai mana nih persiapannya.. waktu itu aku melihat tempat sudah ready. Pada hari H kegiatan, pagi-pagi belum jam 7.. aku udah memantau lagi ke TPS saking excitingnya. Alhamdulillah kali ini Allah kasih kesempatan aku ngelihat proses para KPPS dari pelaksanaan unboxing hingga pemeriksaan kotak suara dan surat suara. MasyaAllah begini taaahhh (?) menarik.. aku mengawal sampai beres prosesi pemeriksaan lalu kembali ke rumah.


Sekitar jam 10, bermodal bismillah atas pikihanku.. aku menuju TPS. Disana registrasi dan menunggu antrian sembari menunggu nama dipanggil untuk menuju bilik suara. Wah pemilu tahun ini dengan 5 surat suara, jujur memakan waktu ya. Memakan waktu ngelipat surat suara yang super besar itu haha. Anyway jujur pas nyoblos calon presiden, aku ngerasa mellow gitu jadi deg2an dan cuman bisa berdoa dalam hati atas pilihanku yang sudah aku pantau dari beberapa bulan terakhir.  Jujur aku sebagai pemilih, insyaAllah ikhlas siapapun yang akan terpilih mau pilihanku atau bukan. Just one hope for them : bismillah semoga ia bisa menjaga amanah dari Allah dan dijagakan langkahnya untuk menjadi pemimpin yang baik bagi Indonesia đź‡®đź‡©

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan Pertama : Menulis Setiap Hari

Resume Pertama Gelombang : 29 Tanggal : 19 Juni 2023 Tema : Menulis Setiap Hari Narasumber : Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd Moderator : Raliyanti, S.Sos, M.Pd Hari ini aku melalui senin yang sibuk. Mengawali pagi dari berbincang panjang  dengan Pencipta dan menutup hari dengan mengikuti agenda pertemuan kelas menulis melalui kegiatan menyimak diskusi materi antara Narasumber dan Moderator pada grup KBMN PGRI 29.  Ngomong-ngomong aku  tidak menyangka bahwa diskusi akan dilaksanakan melalui percakapan yang ditulis via chat. Aku kira seperti pada umumnya, materi disampaikan melalui media online tatap muka. Hal ini membuat aku terkesan, karena maaf jujur saya tidak pernah ikut kelas online. Ini yang pertama buatku. Kenapa berkesan? topiknya dengan tema menulis, disampaikan melalui tulisan. MasyaAllah. berkali-kali disampaikan bahwa penulis yang baik adalah orang yang senang membaca. dan tanpa kita sadari kita sebagai peserta dilatih untuk membaca dan meresume ke dalam sebuah tulisan bahkan dari

Pertemuan Ketiga : Resume tanpa Menghilangkan Informasi dan Edukasi

Resume Ketiga Gelombang : 29 Tanggal : 23 Juni 2023 Tema : Teknik Penulisan Resume Narasumber : Raliyanti, S.Sos, S.Kom, M.Pd Moderator :Purbaniasita Kusumaning S., S.Pd Aku menulis resume ini di Sabtu pagi cerah sambil duduk santai di depan laptop sembari menunggu kendaraanku selesai dicuci. Yang paling membuat tersenyum pagi ini, sesederhana sebuah sapaan tukang cuci langganan yang udah lama banget aku ga ke tempat pencuciannya. Biasanya setiap minggu di hari Jumat, karena aku ada kelas di sekitar tempat pencuciannya, jadi aku antar kendaraanku. Nanti beres kelas, aku ambil deh. Ini bagian dari manajemen waktu versi ku. "Mbak kesini ya hari Jum'at ?", ucapnya "Ngga ada pak. Aku udah lama ga kesini. Kenapa?",ucapku "Nggih kali aja mbak, soalnya sekarang kami tutup setiap hari Jumat. Karena lama ga liat Mbak jadi saya kira Mbak salah hari. biasanya Mbaknya rutin kesini hari Jumat, ucap si Bapak "Walaaah aman pak, ga ada kok. Kemarin-kemarin s

Keputusan Bergabung dalam KBMN 29

beberapa minggu lalu mendapat ajakan seorang teman untuk dapat aktif menulis kembali. jujur rada kaget karena rasanya tiba-tiba aja dia ngajaknya. aku yang sebelumnya sangat hobi dengan menulis dan membaca, memang mengalami kemunduran dalam menghasilkan tulisan dan daftar buku yang kubaca beberapa tahun ini. sedih ya? jujur aku pribadi sedih dan merindukan kebiasaan ku yang lalu. mengenang kembali masa-masa itu serasa aku berada di masa-masa terbaik karena semudah itu mengeluarkan pemikiran dalam bentuk tulisan dan se-asik itu menemukan sudut pandang lain dari berbagai buku yang ku baca. masyaAllah bener-bener di titik ga pernah ngerasa kesepian. diawali dengan percakapan "kamu ga mau aktif kembali menulis lagi? aku sering baca tulisan mu.. apa kamu ga mau menulis buku?", langsung rasa rindu menulis itu ada. sebenarnya blog ku memang ga se-sepi itu, aku menulis di kala aku ngerasa perasaanku harus dituangkan. what does it means? aku hanya menulis ketika aku ngerasa seemosion