Langsung ke konten utama

i Decide to Speak After 5 Years

konsep tulisan ini adalah menjawab pemikiran atas tulisan lima tahun yang lalu. lima tahun yang lalu, kira-kira sih aku masih duduk di bangku kuliah tepatnya di semester empat. kalau diingat-ingat.. kehidupan lima tahunku yang lalu tau nya cuman fokus kuliah memenuhi presensi dan cari atensi dosen dengan satu atau dua pertanyaan/pemikiran lalu beres kelas caps ke sekretariat bersama buat nyelesein tanggung jawab atas penyelenggaraan event kampus dari pagi banget sampai hampir larut malam. tenang kuliah tetep nomor satu, organisasi nomor dua, selebihnya mohon maaf ga tau saya taroh di nomor berapa. hehe

"Exactly i dont know. I have no idea where i'm going in life if i let myself think about it. Which i know just try let it flow and one day at a time, work, eat, sleep, laugh , and have a conversation. As long as i got some jobs to do and women to do. I'm fine. I should be fine."

-Critical Eleven by Ika N

Tulisan itu ada di blog ku degan judul "unspoken", ku tulis di 2016. Aku mengkutipnya dari novel Critical Eleven karangan Ika Natassa. Semua tulisan Ika hype pada masa itu, aku adalah salah satu pembaca setianya. Yang menyenangkan dari tulisannya, diksi yang ringan dan cerita yang disuguhkan relateable untuk remaja usia awal 20an kayak aku untuk bisa bermimpi secara liar. Wah aku bacanya sambil ngebayangin jadi pemeran utama, yap hidup di Ibu Kota dengan karir melejit. Asik untuk dibayangin, tapi ternyata ada value yang aku missing setelah lima tahun aku belajar. Apalagi setelah membaca ulang kutipan itu, rasanya kutipan itu no power. From this post, i wanna reply my unspoken with "i decide to speak after five years". 

Ternyata bener ya waktu penuh misteri, sampai ia mampu merubah sudut pandang seseorang. Ada konsep menarik yang aku pelajari dan ga ada habisnya buat aku perdalam. "Manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi", ketika hidup ga hanya sekedar hidup. hidup bener-bener lebih dari itu cuy (ternyata). Ga ada namanya mengalir aja, perspektif ku berubah menjadi usaha semaksimal mungkin dan menyerahkan pada Yang Maha Mengatur. Terakhir, perempuan - wanita... tidak bisa mengandalkan kata "seadanya". Mendidik satu generasi bener-bener ga bisa dengan seada-adanya, Nay. See you on future!have a good life.. 

love you, self
Banjarbaru, 15 Mei 2021


  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Apa Kata Allah Maha Perencana Terbaik

Beberapa waktu ini lagi sering berada di situasi yang buat aku berpikir, wah memang Allah Maha Perencana terbaik. Banyak hal yang tidak disangka-sangka terjadi. Sebenarnya kalau menoleh ke belakang, semestinya aku lebih menyadari bahwa apa yang telah aku lalui itu merupakan pertanda dari Allah bahwa ini nih jalan takdir yang sudah aku buatkan untukmu dan untuk mereka bahkan sudah Ia tuliskan sebelum bumi tercipta. MasyaAllah banget ga sih. Sesederhana aku lagi kepikiran pengen sesuatu, tidak lama aku mendapatkan hal itu. Rizqi yang menjadi takdirku. Sebagai contoh hal besar yang bener2 membuat aku merasa “wah ini sih memang Allah’s plan”, aku yang memimpikan UGM pada akhirnya melanjutkan sekolah di UB. Aku yang ingin kerja di korporat padahal sudah sengaja ngambil sekolah bisnis, ternyata Allah kasih kesempatan mengabdi untuk negeri. Wah ini sih, kalau Allah kasih aku takdir yang lain.. belum tentu aku mampu dan belum tentu aku dapat pahala. Sedangkan tujuan yang aku cari dalam hidup i...

Pesan untuk Adik

Apabila pesan yang telah disampaikan kemarin-kemarin tidak sampai ke hati adik, semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat yang dapat dibaca berulang hingga pesannya sampai ke hati di kala adik lelah dan hilang arah. Dari dulu sampai sekarang masih sama, aku berpikiran bahwa kita sama-sama belajar bukan berarti aku yang lebih dulu lahir itu cerdas dan paling tahu dalam segala hal. Hanya kebetulan tahu lebih dahulu beberapa hal. Bolehkah harapan aku dan mereka yang menyayangimu, kami harap kamu menjalani hidup yang lebih baik (?) kalau kata ibu, keluarga tidak boleh dan tidak semestinya menjerumuskan.   Entah disadari atatu tidak, entah diingat atau tidak, pengalaman perjalanan melihat keindahan kota dengan suguhan kehidupan masyarakat atau taman kota itu punya maksud. Harapannya hati adik lebih lembut dan pemikiran adik lebih terbuka. Bahwa hidup itu indah. Dan untuk setiap sharing pengalaman yang disampaikan ada maksud untuk adik menjadi yang lebih baik. Yang pasti lebih baik dar...