Langsung ke konten utama

Pertemuan Keenam : Menjadi Penulis melalui Melintas.id

Resume ke : 6

Gelombang : 29

Tanggal : 30 Juni 2023


Tema : Teknik Menulis untuk Situs Portal Berita Melintas.id

Narasumber : Ralmundus Brian Prasetyawab, S.Pd

Moderator : Arofiah Afifi, S.Pd

Bismillah..

Semenjak bergabung pada KBMN, jujur aku baru tau ada media online bernama MELINTAS (Media Literasi Semaja) dengan alamat situs portal melintas.id. Mulanya aku bertanya-tanya, situs apa ini karena banyak temen-temen di KBMN membagikan tulisan dari situs portal tersebut. MasyaAllah ternyata melintas.id adalah bagian dari KBMN. Tim solid Om Jay yang mendirikan dan mereka pula yang menjadi Tim redaksinya. Sungguh masa depan yang baik untuk KBMN karena situs ini dijadikan wadah untuk pengembangan diri para Alumni dan bahkan nantinya menjadi sumber penghasilan bagi mereka. 





Pada kesempatan ini, Moderator membuka dengan kutipan dari Napoleon Bonaparte yang penuh dengan power. Ia adalah seorang panglima yang tersohor keberaniannya, kehebatannya kesuksesannya dalam dunia perang dan politik. Kurang lebih ia berkata, "Aku lebih takut kepada tiga  penulis yang bersenjata pena daripada, ribuan prajurit  yang bersenjata bayonet lengkap". Kalimat tersebut menggambarkan bahwa, peranan tulisan lebih  berpengaruh dan berbahaya daripada senjata. Kenapa demikian? Karena kekuatan peluru timah panas,  yang mengenai badan, hanya berefek satu peluru satu nyawa. Semantara peluru-peluru yang ditembakkan penulis adalah huruf-huruf yang membentuk kalimat yang akan memberikan pengaruh yang sangat  signifikan. Tulisan akan mengenai sasaran yaitu   pikiran,  dari pikiran akan  menembus hati. Dengan menembus hati dan menembus pemikiran,  maka akan merubah paradigma berpikir dan wawasan.  Selanjutnya akan mempengaruhi gerak dan  lambat laun, penulis bisa menggerakkan banyak orang: se-kampung, se-kota, se-propinsi, se-bangsa, dan bahkan se-dunia.


Dari kutipan tersebut, moderator piawai membawa diskusi ini sampai dengan memperkenalkan bahwasanya sebagai seorang penulis kita perlu wadah dalam menulis lebih dari untuk kepentingan pribadi. Namun agar tulisan kita menjadi tersebar sebagai manfaat, yaitu melalui melintas.id. Kali ini Narasumbernya adalah seorang Alumni KBMN yang menjadi Pimpinan Redaksi Media Online Melintas. Jadi ternyata kontributor pada situs portal berita itu terdiri dari beberapa jenis, diantaranya : calon content creator, content creator, dan author. Yang membedakan diantara ketiganya adalah kewajiban dalam memberikan kontribusi tulisan, ada yang ya santai saja dan ada tang bersifat komitmen. Selanjutnya para kontributor dalam menulispun tidak sembarangan bisa langsung dapat mempublikasikan secara luas, ada tim editor yang akan memfilter tulisan yang dipublikasikan. Sehingga nilai-nilai pendidikan yang diusung oleh media online melintas pun tetap terjaga. 


MasyaAllah begitu banyak hal-hal baru di kelas dalam KBMN mengenai wawasan dunia kepenulisan yang buat aku ter-wah wah. Selalu merasa bersyukur atas wawasan-wawasn baru ini. Terima kasih, Ya Rabb atas kesempatannya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Indescribable Feeling

Bicara mengenai Indescribable Feeling . Pasti semua orang pernah ngerasain itu, right? . Post ini hanya untuk have fun , meskipun ada sedikit unsur curhat (Read : Curahan Hati) . Jangan tanya alasan kenapa aku nulis ini. Anggap aja ini hanya sharing opini, kali aja berguna buat yang lagi ngerasain hal yang sama. " Love someone make us so motivated but at the same time we can feel so fool" (Nunu, 19th) Kata siapa orang pacaran cuman butuh nyaman? maybe everyone have a different point of view for this. But for me , itu ga cukup . If you have a relationship without goal and impact. Exactly, it just waste your time . Menemukan seseorang yang bisa mengerti, mengingatkan dan saling berbagi itu adalah hal yang penting. Jadi perlu win-win untuk kedua belah pihak. LOL!  I hope that you can find someone special like that. Amin

Hikmah dari Perjalanan Emosional

 “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu” (Qs. Al-Fajr: 27-30) Beberapa minggu terakhir aku sedang menonton dose of sunshine yang berkisah tentang kesehatan mental. Jujur alhamdulillah begitu banyak wawasan baru dari menontoh drama ini. Setiap episode nya mengisahkan kasus yang berbeda-beda. Dampak menonton dari drama ini, aku jadi sedikit lebih peka terhadap lingkungan, terhadap apa yang menimpaku, dan bahkan apa yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarku. Lalu entah kenapa, secara kebetulan belakangan ini banyak teman-teman yang berbagi cerita tentang tekanan dalam bekerja.. tentang batalnya pernikahan.. tentang orang tua yang menekan keinginannya ke anaknya.. tentang cinta yang terbalas dengan baik dan sebaliknya. Jadi teringat di satu waktu, seorang teman mengutarakan bahwa ia seorang bipolar. Jujur aku kaget mendengar ceritanya. Aku merasa kayak "mas...