Dari dulu sampai sekarang, wanita itu selalu mempu membuat
ku menatap kagum. Dia adalah mamahku..
Mamah yang tidak gemar berbelanja pakaian ataupun make up.
Padahal beliau adalah wanita karir yang tidak terkungkung tinggal dalam rumah
dan pergi ke pasar. Iya, mamah sama seperti kita ; melihat perubahan dan
perkembangan dunia. Namun hal itu tidak membuat beliau tanpa berpikir dua dan
tiga kali langsung ikut terjun dalam perubahan. Itu mengapa aku sebagai anaknya
tidak terpengaruh lingkungan yang beramai-ramai para perempuannya mengejar
sebutan “cantik”. Mamah ku benar-benar sederhana. Makeup saja tidak, apalagi ke
salon. Jangan kalian harap. Mamah ku ya
sesederhana yang bisa kalian bayangkan. Bukan ibu sosial media, ataupun ibu
arisan puluhan juta.
Kalau kata mamah ku, “Mamah tuh ya biasa-biasa aja, yang
penting anak mamah gak biasa-biasa aja.” Mamah akan melakukan apapun untuk
anak-anaknya, tidak peduli akan bajunya yag mungkin itu-itu saja, atau kulitnya
yang butuh perawatan karena sudah berumur. Mamah menyatakan beliau tak perlu
itu. Yang mamah suka dan butuhkan adalah membantu abah dan terus semangat untuk
memberikan yang terbaik untuk tiga anak nya.
Aku tersenyum. Aku senang punya mamah yang sangat sederhana
dan penyayang walaupun kadang mamah menjadi ibu-ibu yang selalu menyelidiki
kehidupanku. Aku senang karena mamah tidak semudah itu menerima narasi-narasi
standar kecantikan yang riuh orang-orang perbincangkan diluar sana. Menyelidiki kehidupanku tetapi terus memberikan kepercayaan ku tanpa menggurui tetapi lebih ke pemberian perspektif. MasyaAllah. Semoga buah
memang benar tak jatuh dari pohonnya, wanita yang selalu membuat aku tak akan pernah berhenti menyayanginya dan beranggapan bahwa ibu-ibu siapapun itu di luar sana selalu luar biasa bagi setiap anak dengan versi-nya masing-masing.
Mamah hebat!
Komentar
Posting Komentar