Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Pesan untuk Adik

Apabila pesan yang telah disampaikan kemarin-kemarin tidak sampai ke hati adik, semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat yang dapat dibaca berulang hingga pesannya sampai ke hati di kala adik lelah dan hilang arah. Dari dulu sampai sekarang masih sama, aku berpikiran bahwa kita sama-sama belajar bukan berarti aku yang lebih dulu lahir itu cerdas dan paling tahu dalam segala hal. Hanya kebetulan tahu lebih dahulu beberapa hal. Bolehkah harapan aku dan mereka yang menyayangimu, kami harap kamu menjalani hidup yang lebih baik (?) kalau kata ibu, keluarga tidak boleh dan tidak semestinya menjerumuskan.   Entah disadari atatu tidak, entah diingat atau tidak, pengalaman perjalanan melihat keindahan kota dengan suguhan kehidupan masyarakat atau taman kota itu punya maksud. Harapannya hati adik lebih lembut dan pemikiran adik lebih terbuka. Bahwa hidup itu indah. Dan untuk setiap sharing pengalaman yang disampaikan ada maksud untuk adik menjadi yang lebih baik. Yang pasti lebih baik dari ka

Hujan di Pagi ini

Pagi hari ini, bangun tidur udah yang hujan deras intensitas tinggi. Alhamdulillah tetap semangat dan kudu semangat, mengingat hari ini masih hari kerja. Wah kalau hari weekend, ini mah enak banget lanjut selimutan. Jujur suka terharu bangga lihat semangat orang-orang yang beraktivitas, hujan tidak menyulutkannya untuk menyelesaikan amanah dari Allah. Khususnya amanah untuk menghidupi keluarga dengan bekerja dan amanah harapan keluarga untuk pergi bersekolah. Setiap hujan pagi di hari kerja, aku selalu teringat masa kecilku. Abah mamah ku yang selalu semangat mendorongku untuk pergi sekolah. Dahulu aku bertanya-tanya kenapa aku harus sekolah on-time di pagi hari, mengingat banyak temanku yang datang terlambat dan diberikan keringanan oleh guruku. Aku sampaikan hal ini ke orang tuaku. Tetapi tetep aja mereka membiasakanku untuk pergi sekolah tepat waktu. Padahal meskipun abah dan mamah bekerja juga, setauku ada keringanan juga apabila sedang hujan. Namun ya itu masyaAllah jadi kenangan

Apa Kata Allah Maha Perencana Terbaik

Beberapa waktu ini lagi sering berada di situasi yang buat aku berpikir, wah memang Allah Maha Perencana terbaik. Banyak hal yang tidak disangka-sangka terjadi. Sebenarnya kalau menoleh ke belakang, semestinya aku lebih menyadari bahwa apa yang telah aku lalui itu merupakan pertanda dari Allah bahwa ini nih jalan takdir yang sudah aku buatkan untukmu dan untuk mereka bahkan sudah Ia tuliskan sebelum bumi tercipta. MasyaAllah banget ga sih. Sesederhana aku lagi kepikiran pengen sesuatu, tidak lama aku mendapatkan hal itu. Rizqi yang menjadi takdirku. Sebagai contoh hal besar yang bener2 membuat aku merasa “wah ini sih memang Allah’s plan”, aku yang memimpikan UGM pada akhirnya melanjutkan sekolah di UB. Aku yang ingin kerja di korporat padahal sudah sengaja ngambil sekolah bisnis, ternyata Allah kasih kesempatan mengabdi untuk negeri. Wah ini sih, kalau Allah kasih aku takdir yang lain.. belum tentu aku mampu dan belum tentu aku dapat pahala. Sedangkan tujuan yang aku cari dalam hidup i

Gempa Bumi di Banjar (?)

Gempa berturut-turut dalam 2 (dua) bulan terakhir di Banjar? Terheran-heran ga sih? Bertanya-tanya lah kok bisa? Ini tanah kalimantan yang secara geografi tidak masuk jalur lempengan tektonik dan tidak ada gunung aktif. Itulah yang kami pelajari sedari mengenyam bangku sekolah. Namun hal ini nyata adanya kami alami, tepatnya pada 13 Februari 2024 dan 22 Maret 2024.Pada 13 Februari 2024 BMKG me- release informasi titip gempa memang berada di Kalimantan Selatan sedangkan pada 22 Maret 2024 titik gempa di Jawa Timur namun berasa sampai Kalimantan Selatan. Sumber : BMKG, 13 Februari 2024 Sumber : BMKG, 22 Maret 2024 Ini pengingat bagi kami warga banjar, bahwa ini semua tanda kekuasaan Allah Ta’ala. Banjir, angin puting beliung, dan kekeringan adalah hal yang biasa bagi kami. Dan gempa? Hal yang diluar prediksi kami sebagai awam, inilah membuktikan bahwa “sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah”, (QS. Al Hadid : 22). Alhamdulillah gempa yang kami rasakan tidak dalam skala yang besar dan

Hallo, Ramadhan ☾

Alhamdulillah beberapa tahun terakhir aku diberi kesempatan untuk tinggal di kota Nenekku pada weekday dan kembali ke rumah saat weekend dan hari libur. Karena sudah dewasa dan rasanya memang bukan waktunya bermain lagi. Selain jam kerja, ya waktuku adalah untuk diri sendiri entah ngerjain hal rumah, belajar hal baru, dan beribadah. Di fase dan lingkungan ini,alhamdulillah Allah kasih aku kesempatan untuk berkontemplasi atas apa yang aku lalui dan mencoba lebih peka kepada sekitarku. Teringat tulisanku di tahun 2021, yang mana Ramadhan pada tahun itu menjadi titik balik dalam hidupku. Back to topic, aku menulis tulisan ini untuk bersyukur entah kenapa aku bisa merasakan semangat orang-orang di sekitarku dalam menjalani kehidupan khususnya pada kehidupan pada bulan suci Ramadhan ini. MasyaAllah alhamdulillah.. Jujur Ramadhan itu bukan hal yang asing bagiku. aku mengetahuinya sudah dari kecil namun memang aku baru mempelejarinya beberapa tahun terakhir padahal alhamdulillah Allah kasih a

One vote for million’s hope

Judul kali ini, membawa aku kembali untuk ikut serta dalam pesta demokrasi di Indonesia. Ini kali kedua bagiku, setelah 2019 yang lalu. Meskipun statusku sebagai seorang Aparat Negara membuatku tidak bisa secara terang-terangan bersuara secara langsung dikarenakan ada aturan untuk kami yang mana kami dituntut untuk menjunjung netralitas. Alhamdulillah aku memegang teguh hal ini. Menggunakan sosial media dengan sangat hati-hati, tidak mengeluarkan opini apapun tentang situasi menjelang pemilu dan tidak berfoto menggunakan jari yang menunjukkan keberpihakan atas pasangan calon pilihanku.  Dalam tulisan ini, aku tidak akan membahas tentang perbandingan pasangan calon, situasi sebelum dan setelah pemilu, hasil quickcount yang masih berjalan, dan segala issue pemilu yang sedang ramai diperbincangkan. Melainkan tentang nilai positif yang aku ambil pelajaran dari pemilu ini. Pada pemilu kali ini, aku lebih banyak menggali informasi melalui membaca rekam jejak dan mengikuti kegiatan-kegiata

Hikmah dari Perjalanan Emosional

 “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu” (Qs. Al-Fajr: 27-30) Beberapa minggu terakhir aku sedang menonton dose of sunshine yang berkisah tentang kesehatan mental. Jujur alhamdulillah begitu banyak wawasan baru dari menontoh drama ini. Setiap episode nya mengisahkan kasus yang berbeda-beda. Dampak menonton dari drama ini, aku jadi sedikit lebih peka terhadap lingkungan, terhadap apa yang menimpaku, dan bahkan apa yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarku. Lalu entah kenapa, secara kebetulan belakangan ini banyak teman-teman yang berbagi cerita tentang tekanan dalam bekerja.. tentang batalnya pernikahan.. tentang orang tua yang menekan keinginannya ke anaknya.. tentang cinta yang terbalas dengan baik dan sebaliknya. Jadi teringat di satu waktu, seorang teman mengutarakan bahwa ia seorang bipolar. Jujur aku kaget mendengar ceritanya. Aku merasa kayak "mas

Perjalanan Menjadi Penulis ; Aku dan Mereka

Tidak pernah menyangka diberi kesempatan olehNya untuk menerbitkan sebuah buku. Prosesnya benar-benar mengalir begitu saja. Dari tawaran bergabung, menerima tantangan, menjalani rutinitas mengikuti kelas, membuat higlight poin dari setiap materi yang diberikan adalah hal baru yang menguji komitmen. Hingga akhirnya terkumpullah seluruh resume materi kelas sebagai komponen utama pada buku ini. Buku ini diawali dengan ceritaku yang memberanikan diri untuk bergabung dan berkomitmen di sebuah kelas belajar, dilanjutkan tentang apa saja yang aku pelajari di kelas tersebut, serta yang terpenting adalah cerita para pemateri tentang perjalanan mereka menjadi penulis yang mengawali setiap kelas. Perjalanan menjadi penulis adalah hal yang tidak mudah bagi diriku dan teman-teman pemateri melalui berbagai ceritanya masing-masing. buku ini berjudul perjalanan menjadi penulis tidak hanya tentang aku, namun dipersembahkan untuk penyelenggara kelas belajar menulis nusantara dan seluruh pemateri yang lu