Langsung ke konten utama

Gang Arjuna 2000an

sebenarnya panggilannya bukan gang di komplek kami, namanya jalan. karena pas nulis judul, aku keingat "gang kelinci'. hehe jadilah judulnya "gang arjuna". kenapa 2000an? bukan 3000an? hahaha ini tentang cerita di tahun tersebut. lagi pengen menoleh cerita tentang kehidupanku di ruang dan waktu ini. belakangan ini aku merasa sedih, dikarenakan tetangga yang sudah puluhan tahun hidup berdampingan dengan rumah orang tua ku pindah. meski satu kota ga nyampai satu jam ke rumahnya, ya tetep aja sedih. mungkin karena terbiasa ngobrol bareng kali ya. mana kami dari kecil zaman masih sekolah selalu bareng, entah sekedar main disekitaran komplek,ngaji, les bahasa inggris, terawih, jalan santai,  ikut lomba pada saat perayaan kemerdekaan di lapangan komplek, bahkan meski sudah dewasa.. kami berjodoh untuk melanjutkan studi kuliah di kota yang sama. terima kasih untuk rumah uti, yaitu rumah nenek mereka. rumah uti selalu jadi tempat persinggahanku hampir tiap bulan pas diawal kuliah lalu makin kendor sih semakin bertambah tahun. karena kebaikan uti luar biasa, aku suka nyamper cuman pengen main aja dan mastiin keluarga mereka baik-baik aja dulu tuh. di Malang aku cuman punya satu sepupu, dua sahabat, dan ya tetangga ku itu yang rasanya aku membawa mereka ke Malang, padahal ngga sih. hahaha namanya juga rasanya.

Inget ga sih rek?
Main domprak, simpan sendal, tali, asinan dan banyak lagi? 
atau sewaktu kita naik pohon kersen depan rumah Mbak Novita?
atau main ke lantai 2 rumah Mbak Endang?
atau beresin kamar kalian layaknya tim bedah rumah?
atau cerita hampir tenggelam di irigasi?
atau saat kalian ajarin main feeding frenzy?
atau cerita ikut festival tahun baru hijriah?
atau mandi di kolam ikan rumahku?
atau becandaan pas lagi terawih?
atau jalan kaki ke murjani dari rumah?
atau latihan buat lomba saman?
atau tes khataman masal?
sampai kita benar-benar khatam ngaji bersama.
banyak ya sebanyak itu ternyata.
sebenarnya lebih banyak lagi.
sungguh sayang kalian.
terima kasih sudah menjadi kaka baik.
dari adik yang tidak kecil lagi.

Gang Arjuna, 24 Mei 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Indescribable Feeling

Bicara mengenai Indescribable Feeling . Pasti semua orang pernah ngerasain itu, right? . Post ini hanya untuk have fun , meskipun ada sedikit unsur curhat (Read : Curahan Hati) . Jangan tanya alasan kenapa aku nulis ini. Anggap aja ini hanya sharing opini, kali aja berguna buat yang lagi ngerasain hal yang sama. " Love someone make us so motivated but at the same time we can feel so fool" (Nunu, 19th) Kata siapa orang pacaran cuman butuh nyaman? maybe everyone have a different point of view for this. But for me , itu ga cukup . If you have a relationship without goal and impact. Exactly, it just waste your time . Menemukan seseorang yang bisa mengerti, mengingatkan dan saling berbagi itu adalah hal yang penting. Jadi perlu win-win untuk kedua belah pihak. LOL!  I hope that you can find someone special like that. Amin

Hikmah dari Perjalanan Emosional

 “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu” (Qs. Al-Fajr: 27-30) Beberapa minggu terakhir aku sedang menonton dose of sunshine yang berkisah tentang kesehatan mental. Jujur alhamdulillah begitu banyak wawasan baru dari menontoh drama ini. Setiap episode nya mengisahkan kasus yang berbeda-beda. Dampak menonton dari drama ini, aku jadi sedikit lebih peka terhadap lingkungan, terhadap apa yang menimpaku, dan bahkan apa yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarku. Lalu entah kenapa, secara kebetulan belakangan ini banyak teman-teman yang berbagi cerita tentang tekanan dalam bekerja.. tentang batalnya pernikahan.. tentang orang tua yang menekan keinginannya ke anaknya.. tentang cinta yang terbalas dengan baik dan sebaliknya. Jadi teringat di satu waktu, seorang teman mengutarakan bahwa ia seorang bipolar. Jujur aku kaget mendengar ceritanya. Aku merasa kayak "mas...