Langsung ke konten utama

Wanita Millenial; No Worry & Be Happy on Our 40s


Hasil gambar untuk independent women financial cartoon

Diusia 40 tahun keatas aku, kamu, dan kita akan sadar bahwa bekerja dengan posisi bonafide tidak cukup untuk membuat kehidupan bahagia. Seorang wanita karier yang bekerja dari minggu ke minggu bukan menjadi rutinitas yang baik, apalagi kita sudah berkeluarga. Ada banyak faktor yang penting untuk dipertimbangkan. Hal-hal seperti : anak, suami, orang tua, dan diri sendiri  ternyata menentukan kualitas hidup kita. Kita bukan lagi menjadi seseorang yang akan bertahan hanya karena alasan demi mendapat uang banyak dan menjadi orang kaya. Impian untuk hidup berlimpah dengan uang ternyata tidak dapat membeli kebahagiaan seutuhnya.

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan diusia muda. Jika kalian sekarang masih seusia saya yaitu usia 20an, maka Anda beruntung. Tetapi lebih beruntung lagi teman-teman yang membaca tulisan ini, entah di usia berapa diri kalian. Faktanya tidak ada kata terlambat untuk berubah. Ini waktunya untuk aktif melakukan aktivitas-aktivitas guna mengembangkan diri agar di usia 40 nanti kita bisa hidup santai, meninggalkan hiruk pikuk duniawi yang tak akan ada habisnya untuk dikejar. Siapa yang tidak ingin di masa tua hidup merdeka dalam hal keuangan, bisa mendampingi anak-anak, melayani suami dan orang tua, ikut kegiatan sosial dan berbagi kebahagiaan dengan sesama, menjalankan bisnis yang bisa dikontrol dari rumah, dan kegiatan lainnya.
Berikut tips versiku untuk pengembangan diri di usia produktif :
1.       Berkegiatan organisasi
Ikut ambil bagian dalam organisasi, bukan hanya kesempatan milik teman-teman dibangku sekolah atau  kuliah. Kita semua punya kesempatan yang sama. Organisasi tidak hanya melulu tentang pelayanan untuk pelajar dan atau mahasiswa. Banyak diluar sana organisasi yang dibuka untuk semua usia. Kegiatan ini sangat disarankan untuk mengasah manajemen waktu, kepemimpinan dan kerjasama kita.
2.       Berteman dengan banyak orang
Memiliki banyak teman menjadi salah satu pembuka pintu rejeki, karena sejujurnya rejeki tidak hanya berkaitan dengan uang tetapi juga peluang-peluang yang tidak akan pernah kita duga sebelumnya. Belajar untuk menjalin hubungan baik akan membantu untuk mengasah softskill kita dalam hal komunikasi dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru.
3.       Menjalankan hobi
Menjalankan kegiatan yang membuat diri kita nyaman akan membuat diri kita bahagia dalam hidup. Apalagi ketika hobi ini bisa menjadi sumber uang kita. Wah ini akan menjadi hal yang sangat menarik.
4.       Manajemen Keuangan
Sudah bekerja dan memiliki penghasilan tetapi tidak bisa mengalokasikannya dengan baik, maka kiamat lah Anda. Jangan sampai di hari tua nanti kita terlilit hutang gara-gara nafsu shopping yang tak terkendali. Karena kehidupan kita bukan hanya tentang diri kita. Jawaban untuk poin ini melakukan financial planning dan menabung dengan melakukan investasi atau ikut serta dalam porgram asuransi.

Khusus untuk impian masa depan dalam memerdekan kondisi keuangan bagi kaum wanita, maka yang paling aman dan terarah adalah alokasi melalui program asuransi. Tidak perlu berpikir dua kali, tiga kali, dan bahkan beribu kali. Langsung saja tentukan apa-apa saja yang kita butuhkan. Kini telah hadir berbagai jenis asuransi yang dapat membantu kita menyiapkan diri untuk kondisi yang tidak terduga. So, jangan ambil pusing atas rasa takut kehilangan semua yang kita usahakan di usia muda ketika kita punya asuransi sebagai keyword to no more worry and be happy on our 40s.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Indescribable Feeling

Bicara mengenai Indescribable Feeling . Pasti semua orang pernah ngerasain itu, right? . Post ini hanya untuk have fun , meskipun ada sedikit unsur curhat (Read : Curahan Hati) . Jangan tanya alasan kenapa aku nulis ini. Anggap aja ini hanya sharing opini, kali aja berguna buat yang lagi ngerasain hal yang sama. " Love someone make us so motivated but at the same time we can feel so fool" (Nunu, 19th) Kata siapa orang pacaran cuman butuh nyaman? maybe everyone have a different point of view for this. But for me , itu ga cukup . If you have a relationship without goal and impact. Exactly, it just waste your time . Menemukan seseorang yang bisa mengerti, mengingatkan dan saling berbagi itu adalah hal yang penting. Jadi perlu win-win untuk kedua belah pihak. LOL!  I hope that you can find someone special like that. Amin

Hikmah dari Perjalanan Emosional

 “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu” (Qs. Al-Fajr: 27-30) Beberapa minggu terakhir aku sedang menonton dose of sunshine yang berkisah tentang kesehatan mental. Jujur alhamdulillah begitu banyak wawasan baru dari menontoh drama ini. Setiap episode nya mengisahkan kasus yang berbeda-beda. Dampak menonton dari drama ini, aku jadi sedikit lebih peka terhadap lingkungan, terhadap apa yang menimpaku, dan bahkan apa yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarku. Lalu entah kenapa, secara kebetulan belakangan ini banyak teman-teman yang berbagi cerita tentang tekanan dalam bekerja.. tentang batalnya pernikahan.. tentang orang tua yang menekan keinginannya ke anaknya.. tentang cinta yang terbalas dengan baik dan sebaliknya. Jadi teringat di satu waktu, seorang teman mengutarakan bahwa ia seorang bipolar. Jujur aku kaget mendengar ceritanya. Aku merasa kayak "mas...