Langsung ke konten utama

Mencari Jawaban



Hampa.
Tidak ada siapa-siapa.
Aku pun tak ingin menyapa.
Dan aku hanya bertanya ini kenapa.

Pernah ga merasa sendirian meskipun sebenarnya banyak orang di sekitar kita. Kita mau jalan dan berbincang sama siapapun sebenarnya bisa. Tetapi hati kita merasa sedih aja. Ya sedih aja dan kita ga tau entah kenapa..

Di awal tahun ini, aku resmi menyandang predikat mahasiswi tingkat akhir. Kerjaannya cuman ngerjain skripsi, skripsi, dan skripsi. Jujur kangen belajar di kelas dan kangen dapat program kerja organisasi. Walaupun belajar, ujian, dan menyelesaikan proker itu bukan hal yang mudah tetapi ada adrenalin tersendiri menghadapinya. Berbeda rasa adrenalinnya dengan mengerjakan skripsi. Bagi teman-teman yang belum skripsian, jangan ke dokrin bahwa skripsi itu susah ya. Bukan susah! Seriusan. Kalian bisa, pasti bisa, dan aku yakin! dengan catatan kalian komit dan mau kerja keras. Karena emang butuh banyak-banyak kesabaran. Wah kata “semangat” dari siapun itu menjadi suntikan tersendiri buat diri kita. Cerita perjalanan orang menyelesaikan skripsi dengan cepat menjadi roda pendorong buat memacu niat kita. Mendengar harapan orang tua tiap hari supaya anaknya cepat lulus menjadi tujuan utama dalam penyelesaiannya, mengingat orang tua udah keluar duit banyak untuk kita. Ya kali kita ga cepat-cepat selesaiin.

Tulisan ini bukan tentang skripsinya, tetapi tentang kehampaan yang datang dikala kita lagi hectic  dengan skripsi dan tetek bengek data-datanya yang ternyata tidak lolos uji. Wah jujur ya transformasi dirinya, makes me change significantly.  Dari mahasiswi yang kerjaannya main terus dan nongkrong tiap malam, lalu berubah menjadi mahasiswi yang organitation oriented yang kerjaannya rapat dari pagi ke pagi, dan akhirnya di penghujung masa perkuliahan menjadi mahasiswi yang banyak mengurung diri di kos dan berkutat di perpustakaan. Merasa hampanya kapan? Iya sekarang. Lalu bertanya-tanya apa yang kurang, apa yang perlu dilakukan, kenapa niat nya masih kurang? Kenapa datanya ga lolos uji? Ya tetap jawabannya mesti dicari sendiri. Sampai pada satu titik, merasa lagi berada at my lowest point in the middle of preassure. Iseng-iseng berhadian buka youtube, eh kebuka ceramah ustadz-ustadz. Iya ini! Ternyata ini yang aku cari. Aku sholat ya sholat. Ngaji ya ngaji. Tetapi ternyata aku butuh yang lebih dari ini. Aku butuh sesuatu yang membuat aku lebih sadar dan mencari cara untuk menguatkan diriku. Spiritual. Wah parah sih emang ini best medicine ever for all of our comin’ random feeling which even we cant describe what is this feeling itself. Aku pribadi jujur saja bukan muslimah yang subhanallah ukhti bisa jadi panutan orang-orang. Tetapi aku sangat merekomendasikan buat kalian yang baca ini, dunia dunia dunia tidak akan ada habisnya untuk dikejar.. jangan lupa bersyukur dan bertawakal aja untuk semua yang kita lakukan. Do your best dan serahkan semuanya ke Allah SWT. "When you feel no one will understand and stay here to support you, you SHOULD trust yourself, you SHOULD trust that you have Allah SWT who always close and stay on your heart. Have a nice day!",- Nunualfsyh

Notes : Jangan pas ada maunya aja ya lari ke Allah SWT. Hhe.

Malang, 3 Maret 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Indescribable Feeling

Bicara mengenai Indescribable Feeling . Pasti semua orang pernah ngerasain itu, right? . Post ini hanya untuk have fun , meskipun ada sedikit unsur curhat (Read : Curahan Hati) . Jangan tanya alasan kenapa aku nulis ini. Anggap aja ini hanya sharing opini, kali aja berguna buat yang lagi ngerasain hal yang sama. " Love someone make us so motivated but at the same time we can feel so fool" (Nunu, 19th) Kata siapa orang pacaran cuman butuh nyaman? maybe everyone have a different point of view for this. But for me , itu ga cukup . If you have a relationship without goal and impact. Exactly, it just waste your time . Menemukan seseorang yang bisa mengerti, mengingatkan dan saling berbagi itu adalah hal yang penting. Jadi perlu win-win untuk kedua belah pihak. LOL!  I hope that you can find someone special like that. Amin

Hikmah dari Perjalanan Emosional

 “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu” (Qs. Al-Fajr: 27-30) Beberapa minggu terakhir aku sedang menonton dose of sunshine yang berkisah tentang kesehatan mental. Jujur alhamdulillah begitu banyak wawasan baru dari menontoh drama ini. Setiap episode nya mengisahkan kasus yang berbeda-beda. Dampak menonton dari drama ini, aku jadi sedikit lebih peka terhadap lingkungan, terhadap apa yang menimpaku, dan bahkan apa yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarku. Lalu entah kenapa, secara kebetulan belakangan ini banyak teman-teman yang berbagi cerita tentang tekanan dalam bekerja.. tentang batalnya pernikahan.. tentang orang tua yang menekan keinginannya ke anaknya.. tentang cinta yang terbalas dengan baik dan sebaliknya. Jadi teringat di satu waktu, seorang teman mengutarakan bahwa ia seorang bipolar. Jujur aku kaget mendengar ceritanya. Aku merasa kayak "mas...