Langsung ke konten utama

Selamat Jalan Profesor

"Selamat Jalan Profesor" ucap Rektor Universitas Brawijaya menutup pesan terakhir pada sesi upacara pelepasan Papa. Papa. Iya Papa. Aku dan teman-teman seangkatanku kompak memanggil beliau dengan sebutan "Papa". 

Kembali kehilangan sosok panutan rasanya seperti tamparan. Kejam ya? Soalnya jujur rasanya sakit. Tetapi, ya itulah cara Allah menyayangi hambanya. MasyaAllah..

Berkali-kali aku sering menyebutkan Papa di beberapa tulisanku, betapa aku mengagumi beliau sebagai seorang guru yang luar biasa dalam kehidupan dan bidang akademisi untukku. Kini aku mana bisa memenuhi harapan ku untuk berjumpa dengan beliau ketika aku sudah sukses nantinya apalagi berbincang tentang apa yang aku lalui dan atau membahas tentang perekonomian negara serta perekonomian di daerahku versi sudut pandang seorang birokrat. Benar-benar waktu berlalu dengan cepat, orang-orang hadir dan pergi, namun memori akan selalu dibawa dalam hati. Terima kasih untuk memori baik, Prof.

Pesan terakhir dariku tentang kesan selama mengenal beliau, beliau sukses memberikan kontribusinya sebagai seorang guru. Di tulisan ini, aku ingin menggaris bawahi nilai-nilai kehidupan sampai spiritual yang aku ambil dari beliau. Hal yang paling utama yang aku dapatkan dari beliau adalah kesempatan dan kepercayaan. Apalah aku dengan pengetahuan ku yang masih kurang, namun beliau memberikannya pada ku. Entah karena apa, apa karena aku terkesan "ngotot" pada waktu itu sampai tiga kali dengan puluhan judul mendatangi beliau sambil bawa jurnal-jurnal pendukung. Waktu awal datang ke beliau, rasanya aku terlalu percaya diri. Sampai ketika sudah tiga kali di tolak, aku hampir benar-benar menyerah. Namun ternyata semesta menjodohkan aku dengan beliau.  Beliau datang padaku dengan penawaran yang begitu luar biasa. Itulah cerita awalan kisah ku sebagai anak bimbingan beliau. Cara beliau bersikap terhadap mahasiswa/i nya pun sangat menunjukkan sosok "guru", beliau tidak pernah mendorong dan memaksa untuk aku sebagai anak bimbingannya supaya tau segala hal. Aku benar-benar cukup menjalankan peran ku dengan porsi seorang "mahasiswi". Aku banyak iri dengan beliau, sampai rasanya "ya.. aku ingin seperti beliau". Muslim taat yang punya kesempatan untuk berbagi ilmu ke orang-orang, mana perilaku dan sikapnya dari kedisiplinan dan cara nge-treat orang juga menunjukkan figur yang memang dapat dijadikan role model. MasyaAllah.. sungguh sayang. Husnul Khatimah Prof.. Amin InsyaAllah. Al Fatihah


Rantau, 13 September 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Indescribable Feeling

Bicara mengenai Indescribable Feeling . Pasti semua orang pernah ngerasain itu, right? . Post ini hanya untuk have fun , meskipun ada sedikit unsur curhat (Read : Curahan Hati) . Jangan tanya alasan kenapa aku nulis ini. Anggap aja ini hanya sharing opini, kali aja berguna buat yang lagi ngerasain hal yang sama. " Love someone make us so motivated but at the same time we can feel so fool" (Nunu, 19th) Kata siapa orang pacaran cuman butuh nyaman? maybe everyone have a different point of view for this. But for me , itu ga cukup . If you have a relationship without goal and impact. Exactly, it just waste your time . Menemukan seseorang yang bisa mengerti, mengingatkan dan saling berbagi itu adalah hal yang penting. Jadi perlu win-win untuk kedua belah pihak. LOL!  I hope that you can find someone special like that. Amin

Hikmah dari Perjalanan Emosional

 “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu” (Qs. Al-Fajr: 27-30) Beberapa minggu terakhir aku sedang menonton dose of sunshine yang berkisah tentang kesehatan mental. Jujur alhamdulillah begitu banyak wawasan baru dari menontoh drama ini. Setiap episode nya mengisahkan kasus yang berbeda-beda. Dampak menonton dari drama ini, aku jadi sedikit lebih peka terhadap lingkungan, terhadap apa yang menimpaku, dan bahkan apa yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarku. Lalu entah kenapa, secara kebetulan belakangan ini banyak teman-teman yang berbagi cerita tentang tekanan dalam bekerja.. tentang batalnya pernikahan.. tentang orang tua yang menekan keinginannya ke anaknya.. tentang cinta yang terbalas dengan baik dan sebaliknya. Jadi teringat di satu waktu, seorang teman mengutarakan bahwa ia seorang bipolar. Jujur aku kaget mendengar ceritanya. Aku merasa kayak "mas...