Kemarin setelah baca-baca buku harian, aku terinspirasi nulis ini. Alhamdulillah di tahun 2018 kemarin, aku menyelesaikan kurang lebih 45 buku bacaan ; novel dan self -improvement book. Seneng banget punya buku harian unik, dimana buku harian ku itu diperuntukkan untuk menulis momen-momen di hidupku selama tiga tahun ke depan. Tidak hanya kolom curhat selama tiga tahun, bahkan ada list-to-do target ku ke depannya, kolom untuk menulis tempat yang ku tuju, lagu yang ku suka, film apa aja yang sudah ku tonton, mood ku per-hari, dan juga siapa itu "aku" menurut ku. Menariklah pokoknya! yang penasaran, bisa cari Q&A My Own Diary di gramedia dan atau beberapa marketplace seperti shopee dan tokopedia.
.
Di kesempatan kali ini, aku akan sebutkan buku-buku apa saja yang paling aku rekomendasikan untuk di baca. Semoga bermanfaat!
Trilogi Negeri 5 Menara
Kisah di dalam buku ini sangat kaya akan berbagai petuah dari kehidupan seorang anak dari Sumatera Barat yang merantau untuk sekolah di tempat yang disarankan oleh amak-nya, namanya Alif. Meskipun pada awalnya dia tidak setuju degan pilihan orang tuanya namun karena baktinya maka akhirnya dia mengikuti orang tuanya. Buku ini paket komplit dari berbagai hubungan kehidupan ; ketuhanan, kekeluargaan, persahabatan, percintaan, dan hubungan antar guru-murid. Dari trilogi ini, buku pertama mengajarkan tentang usaha, iya usaha tak akan pernah mengkhianati hasil. Pasti ada sesuatu yang bisa kita ambil pelajaran atas proses dan capaian yang ada. Di buku kedua, berkisah tentang kesabaran. Sabar disini bukan maksudnya berdiam tanpa berusaha, tetap berusaha namun terus libatkan tuhan dalam setiap langkah kita sehingga kehidupan kita akan penuh dengan rasa syukur. Selanjutnya buku ketiga tentang konsistensi untuk terus berkayuh menuju tujuan, tentang pencarian belahan jiwa, dan menemukan tempat bermuara. Muara segala muara.
Novel Serial Bumi
Buku ini mengisahkan tiga anak berjiwa petualang yang ternyata memiliki kekuatan ; Raib, Seli, dan Ali. Senang sekali rasanya pembaca diajak untuk ikut bertualang di berbagai klan untuk menyelesaikan misi. Di berbagai klan tersebut terdapat tantangan-tantangan yang berbeda. Rasanya ga pengen berhenti bacanya, pengen lanjut terus sampai selesai satu buku. Bener-bener bikin ga sabar buat baca buku-buku selanjutnya. Novel fantasi karangan penulis Indonesia, ga kalah saing lah menurutku sama penulis asing. Jadi ga sabar baca kelanjutan serial bumi ini.
Ketika Lampu Berwarna Merah
Singkat saja, ini buku mampu menumbuhkan kepekaan kita terhadap seksama. Membuat tersadar bahwa di kehidupan yang kita jalani sekarang, terdapat kehidupan-kehidupan lain yang sedang berjalan. Fokus cerita di buku ini mengisahkan teman-teman pinggir jalan. Analoginya seperti lampu lalu lintas, ketika lampu berganti warna. Iya terdapat berbagai hal yang berjalan beriringan. Ketika lampu merah, kita sebagai pengendara sibuk memandang kapan lampu merah itu akan berganti dan atau membalas pesan di telepon genggam kita. Tetapi beda halnya dengan teman-teman pengamen, penjual asongan, dan pengemis. Mereka sibuk untuk mendekati para pengendara tersebut untuk mengais rezeki. Pada saat lampu berganti menjadi hijau, pengendara langsung memacu kendaraannya untuk menuju tempat yang dituju. Sedangkan teman-teman jalanan, ada yang beristirahat sejenak dan makan. Aku semakin tergerak ngepo-in kehidupan anak jalanan setelah mendengar cerita kehidupan seorang teman bahwa banyak teman-teman relawan komunitas yang buka lapak belajar buat teman-teman jalanan. Jadi mereka belajar di kala lampu merah dipinggir jalannya. MasyaAllah
Singkat saja, ini buku mampu menumbuhkan kepekaan kita terhadap seksama. Membuat tersadar bahwa di kehidupan yang kita jalani sekarang, terdapat kehidupan-kehidupan lain yang sedang berjalan. Fokus cerita di buku ini mengisahkan teman-teman pinggir jalan. Analoginya seperti lampu lalu lintas, ketika lampu berganti warna. Iya terdapat berbagai hal yang berjalan beriringan. Ketika lampu merah, kita sebagai pengendara sibuk memandang kapan lampu merah itu akan berganti dan atau membalas pesan di telepon genggam kita. Tetapi beda halnya dengan teman-teman pengamen, penjual asongan, dan pengemis. Mereka sibuk untuk mendekati para pengendara tersebut untuk mengais rezeki. Pada saat lampu berganti menjadi hijau, pengendara langsung memacu kendaraannya untuk menuju tempat yang dituju. Sedangkan teman-teman jalanan, ada yang beristirahat sejenak dan makan. Aku semakin tergerak ngepo-in kehidupan anak jalanan setelah mendengar cerita kehidupan seorang teman bahwa banyak teman-teman relawan komunitas yang buka lapak belajar buat teman-teman jalanan. Jadi mereka belajar di kala lampu merah dipinggir jalannya. MasyaAllah
Bidadari Bermata Bening
Buku ini berhasil buat aku tersentuh sehabis-habisnya, masyaAllah aku sampai geleng-geleng dan mikir begini "Apa ada wanita sekuat ini?". Jalan ceritanya sangat memikat. Cerita tentang kehidupan yang sulit, penuh dengan tantangan-tantangan hidup yang sebenarnya berasal dari keluarga sendiri. Kemudian menyadarkan bahwa rezeki dari tuhan atas doa-doa kita itu nyata, mungkin tidak melalui barang namun bisa melalui individu lain. Kemudian cinta yang di ridhoi tuhan itu kadang memang tidak terduga. Yang pasti jodoh tidak kemana, kita hanya perlu bersabar dan memantaskan diri. Sangat recommanded buat memotivasi diri hehe khususnya para ukhti-ukhti.
30 Passpor di Kelas Sang Profesor
Ayo travelling! Dari buku ini, aku sadar bahwa kemampuan beradaptasi itu penting sekali. Itulah cara terbaik untuk tetap survive di dunia yang keras dan asing ini. Nice Idea dari sang dosen, untuk melatih murid-muridnya secara praktik. Ga kebayang sebenarnya, setiap mahasiswa/i diwajibkan memilih satu negara dikunjungi. Negara-negara yang dipilih tersebut tidak boleh menggunakan penggunaan bahasa melayu atau bahasa inggris. Wah menarik sih, seorang diri mengunjungi sebuah negara yang bahkan bahasanya tidak kita mengerti. Buku ini ga hanya memberikan amanat terkait how to survive, namun juga memberi gambaran atas negara lain, referensi tempat-tempat yang dituju ketika berada disuatu negara. Lumayan buat nambah-nambah pengetahuan :)
Ayo travelling! Dari buku ini, aku sadar bahwa kemampuan beradaptasi itu penting sekali. Itulah cara terbaik untuk tetap survive di dunia yang keras dan asing ini. Nice Idea dari sang dosen, untuk melatih murid-muridnya secara praktik. Ga kebayang sebenarnya, setiap mahasiswa/i diwajibkan memilih satu negara dikunjungi. Negara-negara yang dipilih tersebut tidak boleh menggunakan penggunaan bahasa melayu atau bahasa inggris. Wah menarik sih, seorang diri mengunjungi sebuah negara yang bahkan bahasanya tidak kita mengerti. Buku ini ga hanya memberikan amanat terkait how to survive, namun juga memberi gambaran atas negara lain, referensi tempat-tempat yang dituju ketika berada disuatu negara. Lumayan buat nambah-nambah pengetahuan :)
Komentar
Posting Komentar