kehidupan perkuliahan. terima kasih atas kesempatan untuk hidup selama empat tahun di Malang. Malang bener-bener tempat yang akan selalu aku rindukan dan punya ruang tersindiri di hatiku, khususnya orang-orang yang ada di setiap cerita kehidupanku di masa itu. Masa perkuliahan bagiku adalah masa dimana kita mengenal diri sendiri, berteman sebanyak mungkin, mengeksplor banyak tempat dan pengalaman. Aku setuju kalau orang-orang bilang bahwa stage ini merupakan waktu terakhir dan terbaik untuk bisa belajar yang banyak.. Maka dari itu aku berusaha memanfaatkan semaksimal mungkin masa terakhirku menjadi seorang anak sekolah (read ; mahasiswi) meskipun ada beberapa list-to-do yang harusnya aku selesaikan di masa ini tetapi tidak terjalankan dengan sesuai harapan. Tetapi masa perkuliahan akan menjadi salah satu bahan pembelajaran yang berefek sangat besar dalam hidupku.
keputusan kembali ke rumah. inilah kehidupan ku sekarang, seorang aparatur sipil negara dengan latar belakang bisnis. kalau di tanya kenapa jurusan kuliah dengan profesi sekarang tidak nyambung, aku pun tidak bisa menjawabnya. ini kali ya jalan yang Allah tunjukkan, katanya ini yang terbaik dan jawaban dari doa ku yang selalu bilang "semoga dapat kerja yang baik yang berguna bagi orang lain dan diridhoi oleh Mu dan orang tua". Bener-bener ga niat ikut seleksi lowongan ini, tetapi apa (?) bener-bener Allah kasih jalan yang mudah untuk meraihnya. Kalau flashback sedikit, banyak kenakalan yang ku lakukan. Dari males daftar karena susah daftarnya akibat website down, males beli buku akhirnya baca di internet aja sama minta e-book dari teman (e-book dibaca bener-bener H- seleksi), beres seleksi ga pernah mau nunggu hasil real time yang ditampilkan depan kelas (langsung caps balik ke rumah), dan banyak hal yang sangat terasa ga niatnya. Orang tua ku aja sampai geleng-geleng dan membantu membesarkan hatiku agar aku menyelesaikan segala tahapan sampai akhir. Paling tidak aku sudah mencoba dan berusaha, tutur mereka. Sampai di satu waktu, terkaget-kaget suatu hari dapat kabar dari temen yang daftar di satu pemerintah daerah yang sama bahwa aku lolos tahapan akhir. Orang tua ku haru sangat waktu itu, aku kaget banget ga nyangka dan disisi lain ego ku untuk mencari kerja sesuai passion ku muncul kembali. Aku nangis rasanya ya gitu sakit aja entah kenapa karena beberapa hal. Tetapi orang tuaku meyakinkan ku, hingga disini lah aku sekarang dengan profesi ku. Tak kenal maka tak sayang. Atas semua stigma yang aku camkan sewaktu sekolah tentang ASN pun mulai pudar walau ada juga beberapa hal benar-benar terjadi secara realita. I expect i can give my best. Luckily if i can be a role model to other on a good value (one day). Tq Bagian Organisasi-ku, teman-teman CPNS, keluarga, dan semua orang yang mendukungku. Alhamdulillah sekarang aku dititik yang merasa bersyukur atas ini. Semoga aku bisa bermanfaat (InsyaAllah)..
Banjarbaru, 10 Agustus 2019
Nunu
teruntuk kamu
terima kasih untuk keberanianmu
mecoba menjadi teratai di tempat itu
meski orang-orang tak akan pernah tahu
tetapi kamu akan selalu mencoba maju
terima kasih untuk tetap menjadi dirimu
dari dahulu, sekarang, dan kapanpun itu
tetap membumi meski disuguhi langit cerah biru
tetap membumi meski disuguhi langit cerah biru
keputusan kembali ke rumah. inilah kehidupan ku sekarang, seorang aparatur sipil negara dengan latar belakang bisnis. kalau di tanya kenapa jurusan kuliah dengan profesi sekarang tidak nyambung, aku pun tidak bisa menjawabnya. ini kali ya jalan yang Allah tunjukkan, katanya ini yang terbaik dan jawaban dari doa ku yang selalu bilang "semoga dapat kerja yang baik yang berguna bagi orang lain dan diridhoi oleh Mu dan orang tua". Bener-bener ga niat ikut seleksi lowongan ini, tetapi apa (?) bener-bener Allah kasih jalan yang mudah untuk meraihnya. Kalau flashback sedikit, banyak kenakalan yang ku lakukan. Dari males daftar karena susah daftarnya akibat website down, males beli buku akhirnya baca di internet aja sama minta e-book dari teman (e-book dibaca bener-bener H- seleksi), beres seleksi ga pernah mau nunggu hasil real time yang ditampilkan depan kelas (langsung caps balik ke rumah), dan banyak hal yang sangat terasa ga niatnya. Orang tua ku aja sampai geleng-geleng dan membantu membesarkan hatiku agar aku menyelesaikan segala tahapan sampai akhir. Paling tidak aku sudah mencoba dan berusaha, tutur mereka. Sampai di satu waktu, terkaget-kaget suatu hari dapat kabar dari temen yang daftar di satu pemerintah daerah yang sama bahwa aku lolos tahapan akhir. Orang tua ku haru sangat waktu itu, aku kaget banget ga nyangka dan disisi lain ego ku untuk mencari kerja sesuai passion ku muncul kembali. Aku nangis rasanya ya gitu sakit aja entah kenapa karena beberapa hal. Tetapi orang tuaku meyakinkan ku, hingga disini lah aku sekarang dengan profesi ku. Tak kenal maka tak sayang. Atas semua stigma yang aku camkan sewaktu sekolah tentang ASN pun mulai pudar walau ada juga beberapa hal benar-benar terjadi secara realita. I expect i can give my best. Luckily if i can be a role model to other on a good value (one day). Tq Bagian Organisasi-ku, teman-teman CPNS, keluarga, dan semua orang yang mendukungku. Alhamdulillah sekarang aku dititik yang merasa bersyukur atas ini. Semoga aku bisa bermanfaat (InsyaAllah)..
Banjarbaru, 10 Agustus 2019
Komentar
Posting Komentar