kembali ke awal tahun 2000an, dimana saat itu aku terdaftar sebagai salah satu murid TK (taman kanak-kanak). Yang paling ku ingat di masa itu adalah, aku menangis sambil memandang ke arah luar jendela setiap melihat mamah pergi untuk bekerja. Akhirnya karena dari awal masuk TK selalu menangis seperti itu, mamah minta tolong ke anak pengasuhku (Mbak Nul) untuk menungguku sepanjang aku sekolah. Mamah ku dulu super sibuk, ketemu mamah ya diatas jam 4 sore. Lalu aku sering ditinggal keluar kota. Bila bertanya tentang abahku, abah waktu itu masih bekerja di kota yang berbeda. Pulang ya mungkin waktu weekend, aku ga begitu ingat hehe Maaf Abah!.Jadilah aku anak Mbokde, bayangin aja si anak banjar ini sampai faseh bahasa jawa dan hobinya makan tempe mentah. Bener-bener anak Mbokde banget ga sih aku? Mbokde itu pekerjaannya ya jualan aja, bikin peyek buat dijual lewat nitip di warung-warung sembari ngangon kambing. Sedangkan suaminya bekerja sebagai tukang becak.
cita-cita. Aku sudah tau kosakata itu sedari TK. Tetapi ya terbatas pengetahuanku tentang cita-cita. Tau-nya ya petani, guru, dokter, polisi, pegawai, tentara, perawat, bidan, pegawai bank, tukang salon, dan pedagang, serta Astronot. HAHA aku tau astronot dari kartu edisi cita-cita setiap beli susu indomilk kemasan kotak yang besar pasti dapat itu. Karena aku si hobi minum susu (sampai sekarang), akhirnya banyak punya koleksi kartu itu tetapi kalau sekarang susunya bukan merek dagang itu lagi deng hehehe. Sewaktu TK, saat ditanya cita-citanya apa, ya jawaban ku "dokter" hehe karena bingung juga sebenarnya dan pengen terlihat oke aja HEHE.
Beranjak ke sekolah dasar, cita-cita ku berubah menjadi "pengen jadi orang pintar, berguna bagi agama, nusa, dan bangsa". Entah di profesi apa dengan deskripsi seperti itu. Geli sendiri kalau baca buku biodataku sendiri waktu ku tulis saat SD dulu. Berlanjut saat SMP, aku beberapa kali berganti cita-cita, dari arsitek dikarenakan aku hobi banget gambar bangunan entah gedung atau desain rumah sampai dengan cita-cita menjadi psikolog karena sepupuku kuliah di jurusan ini. Pokoknya dulu aku anti bercita-cita menjadi dokter setelah beranjak remaja. mainstream!. Sampai akhirnya di bangku menengah atas, awalnya masih bingung pas penjurusan mesti ngambil alam atau sosial. Akibat semua orang bilang kalau anak alam lebih fleksibel nantinya saat kuliah, akhirnya aku masuk kelas alam. Namun ujungnya aku kuliah di ranah sosial. Ini bener-bener pure keinginanku tanpa ikut campur dan petuah orang tua ku. Yang aku tau waktu itu, aku ingin belajar tentang uang-uang karena aku suka ngitung aja. Pokoknya passion ku yang ga jauh dari matematika dengan analogi dan kalkulasi case-nya. Super Suka!
Tidak beruntung dalam pergulatan seleksi masuk Manajemen dan Ekonomi UGM melalui SNMPTN, ku kejar melalui SBMPTN. E ternyata keterimanya Akuntansi UMY, Manajemen UII dan Adm. Bisnis UB. Berakhirlah perjuangan, karena aku super bigno dengan jalur mandiri. Sempet galau sekali memilih antara tiga itu. Akhirnya aku memilih Adm. Bisnis UB melepaskan UMY dan rugi 50% atas uang pembayaran awal UII. (bersambung..)
Komentar
Posting Komentar