Langsung ke konten utama

Dari "AKU" di Tahun 2019


Aku sering banget denger kalimat “Masa lalu mempengaruhi diri kamu yang sekarang dan masa depan”. Setelah aku mulai dewasa dan sudah sedikit mulai berpikir rasional, aku membenarkan kalimat itu. Sedikit banyak hal-hal yang terjadi di masa lalu menjadi akumulasi yang benar-benar membentuk diri kita yang sekarang. Hal yang sederhana contohnya pengaruh era, dahulu aku bingung melihat orang-orang di bawah usiaku kenapa pertumbuhannya bisa lebih dibanding aku dan orang-orang pendahuluku. Pada saat itu Mamahku dengan jelas memberikan jawaban yang benar-benar membuat aku selaku anak yang masih duduk di bangku SD ngangguk-ngangguk dan meyakini itu. Kata Mamah, aku dan teman-teman yang terlahir di tahun reformasi dimana Ibu-ibu kala itu mengalami kesulitan mendapatkan susu formula dengan kualitas baik dikarenakan memang harga yang melambung tinggi. Berbeda dengan adikku yang terlahir sepuluh tahun setelah aku, kehidupan masyarakat sudah mulai merasakan kestabilan dan kesejahteraan dalam hal keuangan. Sederhana saja sebenarnya, masa lalu bukan hanya tentang diri kita tetapi juga berbagai faktor yang mempengaruhi jalannya kehidupan kita itu sendiri. Benar kata orang-orang yang usia dan pengalamannya di atasku, kehidupan tidak semudah bangun pagi, pergi ke sekolah, mengerjakan pr, ikut berbagai ekskul dan les, serta berteman dengan banyak orang. Lebih dari itu, menantang dan misteri.

Hai Nay..
Bagaimana keadaan mu saat ini ?
Apa jalan yang kamu pilih dahulu sudah benar ?
Apa kamu masih di track yang sama ? 
Aku di hari ini baik-baik saja, ada berbagai pilihan yang memang berat untuk diputuskan. Tak jarang membutuhkan waktu untuk dipikirkan dan meneteskan air mata untuk sekedar mengakurkan hati dan pikiran. Kini aku sudah akur dengan apa yang telah digariskan untukku. Kalau aku menengok ke belakang, aku sangat mempercayai kehidupan ini adalah hadiah dari Allah SWT untukku. Entah kejadian dalam kemasan kesedihan ataupun kebahagian dan bahkan hadiah dalam bentuk pertemuan itu semua sama, hanyalah titipan untuk mengajarkanku. Aku harap diriku bisa belajar di jalan yang sekarang, mengeksplor peluang-peluang lainnya, dan pastinya dapat membawa banyak perubahan yang bermanfaat bagi banyak orang. Semangat dong!jangan males-malesan ya.. 




Begitu banyak pertanyaan yang terlintas dipikiran ku,
Bagaimana hubungan ku dengan Pencipta-ku ?
Sedang eksplor apa aku sekarang ?
Bagaimana kabar keluarga ku ?
Sudah kontribusi apa saja aku ?
Apa list-to-do sudah terselesaikan ?
Menjelajah kota dan negara apa saja ?
Keahlian memasak sudah se-expert apa ?
Menjadi wanita seperti apakah aku ?
Bisakah aku menjadi Istri dan Ibu yang baik ?

Misteri yang sangat menarik dan membuatku tak sabar kadang-kadang. HAHAHA baik-baik ya untuk aku di masa depan. Tetap berlaku baik seperti amanah yang ada di nama mu, berteman dengan semua orang, selalu berpikir positif, terus dekatkan diri ke Allah SWT, baca buku yang banyak, bersikap yang baik pada siapapun, eksplor diri terus, jangan pernah berhenti belajar, dan jaga kesehatan. Love u, Self!:)

Banjarbaru, 7 Maret 2019






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Indescribable Feeling

Bicara mengenai Indescribable Feeling . Pasti semua orang pernah ngerasain itu, right? . Post ini hanya untuk have fun , meskipun ada sedikit unsur curhat (Read : Curahan Hati) . Jangan tanya alasan kenapa aku nulis ini. Anggap aja ini hanya sharing opini, kali aja berguna buat yang lagi ngerasain hal yang sama. " Love someone make us so motivated but at the same time we can feel so fool" (Nunu, 19th) Kata siapa orang pacaran cuman butuh nyaman? maybe everyone have a different point of view for this. But for me , itu ga cukup . If you have a relationship without goal and impact. Exactly, it just waste your time . Menemukan seseorang yang bisa mengerti, mengingatkan dan saling berbagi itu adalah hal yang penting. Jadi perlu win-win untuk kedua belah pihak. LOL!  I hope that you can find someone special like that. Amin

Hikmah dari Perjalanan Emosional

 “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu” (Qs. Al-Fajr: 27-30) Beberapa minggu terakhir aku sedang menonton dose of sunshine yang berkisah tentang kesehatan mental. Jujur alhamdulillah begitu banyak wawasan baru dari menontoh drama ini. Setiap episode nya mengisahkan kasus yang berbeda-beda. Dampak menonton dari drama ini, aku jadi sedikit lebih peka terhadap lingkungan, terhadap apa yang menimpaku, dan bahkan apa yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarku. Lalu entah kenapa, secara kebetulan belakangan ini banyak teman-teman yang berbagi cerita tentang tekanan dalam bekerja.. tentang batalnya pernikahan.. tentang orang tua yang menekan keinginannya ke anaknya.. tentang cinta yang terbalas dengan baik dan sebaliknya. Jadi teringat di satu waktu, seorang teman mengutarakan bahwa ia seorang bipolar. Jujur aku kaget mendengar ceritanya. Aku merasa kayak "mas...