Langsung ke konten utama

Cerita di balik @Nayskaftan ; Kaftan Murah Berkualitas!


Belakangan ini aku lagi bersemangat banget untuk running usaha jualan produk kaftanku. Hal ini ga terlepas dari dukungan keluarga dan orang-orang sekitarku. Tetapi sebenarnya dukungan saja tidak cukup, yang paling penting adalah para tim ; bunda kain dan mas mbak penjahit. Terima kasih tanpa kalian, tidak mungkin kaftan dengan kualitas premium namun harga tetap terjangkau itu bisa terwujud. Se-excited itu waktu pertama kali lihat produk pertama ku jadi. MasyaAllah ga ragu banget lah lihatnya buat nawarin ke orang-orang. Intinya aku pengen yang makai bangga atas baju yang dia pakai, yang lihat jadi ingin memiliki. Hehe pemikiran macam apa aku ini. Maafkan.

Ini salah satu mimpi aku banget, bisa bikin produk sendiri. Aku seneng banget kegiatan berjualan, mungkin karena background keluarga dari kakek-nenek ku adalah pedagang kali yak. Kalau ayah-ibu ku mah boro-boro jualan, punya waktu istirahat dirumah aja susah mereka. Hehe. Dari bangku sekolah dasar, aku sudah sering berjualan dari bikin kerajinan dari batu-batuan di rangkai jadi gelang atau kalung-kalung, bikin stiker nama untuk ditempel di alat tulis biar ga ke tukar alat tulisnya, dan kartu nama ala anak kecil yang bergambar kartun. Aku juga kalau inget zaman dahulu bisa geleng-geleng sendiri, bisa-bisanya anak kelas 4 sd bikin desain kartu nama di publisher lalu nambahin gambar-gambar kartun melalu searching di google. Awal tahun 2000an banget itu dan komputernya masih pakai pentium 3. Hahaha. Di tingkat pendidikan lanjut, karena sosial media sudah mulai booming. Nah itu aku mulai jualan online, dari jadi reseller tas rumah warna di kota ku, jam tangan, dan celana. Kalau sewaktu bangku kuliah, aku rada telat banget sih memulai bisnisnya karena harusnya dari awal. Ya tapi ga apalah, cukup menjawab kehausan untuk membuat usaha setelah vakum sekian lama. Seneng banget ngumpulin uang pokoknya. Asik hehehe.

Pada akhirnya sekarang aku ingin fokus dengan @nayskaftan,"its Nays for you, the nicest one!".
Aku menamai pelanggannya dengan Sobi Nays. Kayaknya bakal asik deh kalau sebut semua yang berhubungan dengan terwujudnya produk Nays (tim) adalah keluarga. Receh banget aku nih memang. Semoga si Nays bisa jadi bagian dari hidup orang-orang dan menemani hari-hari mereka semua. Bukan hanya membawa keindahan bagi para Sobi, kesejahteraan untuk keluarga, namun juga kebaikan lainnya bagi orang banyak. Beberapa hari terakhir, Nays melakukan pre-launching. Dan ahamdullah nama lain dari uji pasar yang aku lakukan ini mendapatkan respon positif. Padahal apalah aku, aku hanya orang biasa bukan selebgram atau influencer dengan pengikut belasan atau puluhan ribu. Aku bersyukur dan sangat mengapresiasi atas bantuan teman-temanku dalam memasarkanarkan @nayskaftan. Bener-bener dari follower akun yang sedikit, tiba-tiba langsung up walaupun tidak se-signifikan visitor akun-nya. Paling ga sudah muncul brand awareness di orang-orang bahwa ada kehadiran Nays di tengah mereka. Terima kasih banyak kalian yang sudah mau membantu dan berinisiatif membantu!Love U, guys :)

Setelah lihat jumlah visitor dalam 4 hari terakhir
 langsung tercetus pikiran untuk menulis blog ini.


Postingan beberapa teman yang aku capture,
betapa modern zama sekarang dimana gambar dan video 
yang diunggah melalui sosial media bisa memunculkan daya tarik orang terhadap produk.

Terima Kasih,
Terima Kasih,
Terima Kasih...
Tunggu apa lagi kejutan selanjutnya
Banjarbaru,23 Maret 2019


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Indescribable Feeling

Bicara mengenai Indescribable Feeling . Pasti semua orang pernah ngerasain itu, right? . Post ini hanya untuk have fun , meskipun ada sedikit unsur curhat (Read : Curahan Hati) . Jangan tanya alasan kenapa aku nulis ini. Anggap aja ini hanya sharing opini, kali aja berguna buat yang lagi ngerasain hal yang sama. " Love someone make us so motivated but at the same time we can feel so fool" (Nunu, 19th) Kata siapa orang pacaran cuman butuh nyaman? maybe everyone have a different point of view for this. But for me , itu ga cukup . If you have a relationship without goal and impact. Exactly, it just waste your time . Menemukan seseorang yang bisa mengerti, mengingatkan dan saling berbagi itu adalah hal yang penting. Jadi perlu win-win untuk kedua belah pihak. LOL!  I hope that you can find someone special like that. Amin

Hikmah dari Perjalanan Emosional

 “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu” (Qs. Al-Fajr: 27-30) Beberapa minggu terakhir aku sedang menonton dose of sunshine yang berkisah tentang kesehatan mental. Jujur alhamdulillah begitu banyak wawasan baru dari menontoh drama ini. Setiap episode nya mengisahkan kasus yang berbeda-beda. Dampak menonton dari drama ini, aku jadi sedikit lebih peka terhadap lingkungan, terhadap apa yang menimpaku, dan bahkan apa yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarku. Lalu entah kenapa, secara kebetulan belakangan ini banyak teman-teman yang berbagi cerita tentang tekanan dalam bekerja.. tentang batalnya pernikahan.. tentang orang tua yang menekan keinginannya ke anaknya.. tentang cinta yang terbalas dengan baik dan sebaliknya. Jadi teringat di satu waktu, seorang teman mengutarakan bahwa ia seorang bipolar. Jujur aku kaget mendengar ceritanya. Aku merasa kayak "mas...