Aku tertarik tiba-tiba mau nulis ini gara-gara ada salah
seorang teman yang intinya bilang kalau “Si Nunu baru-baru aja kok suka
membaca” hhe terima kasih loh yaaa… Aku
akui, aku belum memiliki tradisi membaca yang cukup baik dan kini baru satu
semester belakangan ini kepikiran untuk memperbaikinya. Bagiku butuh komitmen
untuk mendisiplinkan diri untuk meluangkan waktu beberapa jam saja untuk
membaca, sekedar 100 halaman saja sehari. Meski sering kali dalam sebulan pasti
menghabiskan dua-lima buku , tetap saja memang aku bukan pembaca ideal.
Sedikit cerita tentang kesukaan membaca ini bermula dari
kebiasaan si Abah. Jadi Abah kebanggaanku itu, hobi banget belajar dan otomatis
dia senang membaca buku. Wah koleksi buku di masa sekolahnya sampai sekarang
numpuk di rumah. Si Abah ku ini tidak pernah berpikir dua kali untuk
mengeluarkan uangnya demi membeli buku, berbeda halnya dengan beli barang lain.
Kalau ke toko buku dan atau book fair pasti
beli berbagai jenis buku. Mamah pernah cerita, Abah suka banget baca buku beres
sholat malam sambil nunggu sholat subuh karena ya emang waktu Abah yang
bener-bener spare time pas itu.
Karena notabene dia sibuk kerja dari pagi sampai sore. Sehabis sore pasti dia
sibuk bermasyarakat jalan-jalan di kompleks. Entahlah ngapain aja, biasa
bapak-bapak. Wah setelah melakukan renungan tentang kebiasaan membaca buku,
orang yang paling ber-impact atas
kesukaan ku pada buku adalah abah ku sendiri. Ya gimana saya ga suka dengan
buku? sedari kecil sudah di kasih berbagai bacaan dan diturutin beli buku-buku
semauku. Alhamdulillah berbagai edisi lupus dan doraemon udah khatam lah ya pas
bangku sekolah dasar. Jadi, bukan hal yang asing kegiatan membaca buat aku.
Namun setelah udah memasuki Sekolah Menengah Pertama, udah
jarang banget baca-baca buku. Ini semua karena waktu aja sih yang tidak pernah
diluangkan secara khusus hehe. Kesadaran akan membaca buku muncul kembali di
bangku Sekolah Menengah Atas. Waktu itu dapat tugas wajib membaca lima novel
yang sudah ditentukan dan lalu membuat resensi atas novel tersebut. Bayangkan
setelah sekian lama ga baca buku tebel selain buku pelajaran, finally I did it again. Pada kesempatan
itu, aku diperkenalkan dengan trilogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Ronggeng
Dukuh Paruk karya Ahmad Thohari, dan Sepatu Dahlan karya Dahlan Iskan. Semenjak ada tugas itu, aku
membiasakan baca minimal satu buku sebulan. Masuk ke jenjang perguruan tinggi,
aku melanjutkan kebiasaan itu walaupun ditengah sibuknya dunia perkuliahan dan
organisasi. And here it is, who I am now,
mungkin bedanya sekarang beres membaca jadi suka review entah post di goodreads
atau sosial media. Kebutuhan membaca akan membuat kita memiliki lebih
banyak waktu sendirian, mengenal diri kita dan berbagai tokoh, serta membentuk tradisi membaca. Coba luangkan waktu minimal satu jam saja
secara konsisten. You’ll get the fun part
by reading a book. I swear!
With Love,
Nunualfsyh
Malang, 16 Mei 2018
Komentar
Posting Komentar