Langsung ke konten utama

Pertemuan Keduapuluhtujuh : Berkah Menulis

Resume ke : 27

Gelombang : 29

Tanggal : 25 Agustus 2023


Tema : Berprestasi dan Go Internasional Berkah Menulis

Narasumber : Rita Wati, M.Kom

Moderator : Nur Dwi Yanti, M.Pd


Pertemuan pada kelas ini, aku sebagai peserta sangat belajar dari pengalaman Narasumber. Karena Narasumber mengawali kelas ini dengan sharing pengalaman bagaimana perjalanannya menjadi penulis hingga ditawarkan menjadi kurator, editor, moderator dan seperti sekarang diundang sebagai narasumber hingga menjadi juara blog dan Guru Inspiratif Terbaik Nasional serta berkesempatan belajar di Harvard dan Volunteer AIV. Awal mula ketertarikannya dengan menulis sudah cukup lama sejak 2 dekade lalu tahun 2001 di awal ketika menjadi mahasiswa. Karena pada saat itu beliau berteman dengan seorang penulis yang telah menerbitkan buku. Hingga muncul rasa ingin menulis, tetapi beliau tidak tahu mau menulis apa dan bagaimana cara memulainya. Sehingga keinginan tersebut hanya keinginan yang terpendam tanpa dieksekusi. Delapan belas tahun kemudian di tahun 2005, keinginan itu mulai menggebu kembali, saat itu beliau tidak terlalu aktif mencari tahu grup belajar menulis/ kelas menulis karena pada saat itu tidak seramai sekarang pelatihan menulis. Akhirnya beliau menulis apa yang ada di pikirannya dalam bentuk cerpen dan puncaknya beliau membuat novel sebanyak 80 halaman. Namun, novel itu hanya tersimpan di dalam arsip hidden folder beliau. Karena masih ada rasa kurang percaya diri untuk mempublikasikannya. Sampai pada saat Pandemi datang, beliau mengikuti kelas belajar menulis yang membuka wawasan dan membantu membangun rasa percaya dirinya melalui narasumber-narasumber hebat. Awalnya ketika Pertemuan 1-5  di KBM ia hanya memenuhi tugas yang diberikan, yaitu membuat resume. Yang terpenting baginya saat itu sudah mengerjakan tugas ya sudah cukup. Mulai pertemuan ke-6 ia mulai berpikir bagaimana caranya membuat resume yang menarik tidak hanya copy paste, namun membuatnya dengan hasil olah kata sendiri. Ketika ia menulis dengan hasil olah kata sendiri, justru diluar dugaan beliau, awalnya tulisannya tidak pernah di share oleh Om Jay dan setelah beliau mengolah kata sendiri akhirnya Om Jay sendiri yang ngeshare tulisannya.  MasyaAllah dishare oleh narsumber adalah hal yang sangat menyengkan bagi seorang peserta.  Sejak saat situ  beliau semakin bersemangat  hingga selesai 30 pertemuan dan beliau diajak menjadi Kurator oleh bu Kanjeng. Hingga saat ini alhamdulillah beliau telah berhasil menerbitkan 4 buku solo, 1 buku duet  bersama Prof. Ekoji yang diterbitkan di penerbit Andi dan 10 buku antologi dimana 5 antologi saya yang menjadi kurator serta editor lapis pertama dan 3 editor buku fiksi berupa cerpen dan novel karya peserta Belajar Menulis juga. yang terbaru tanpa disangka beliau berkesempatan untuk menulis buku Biografi Kepala BI Wilayah Bali Nusra. Yap.. Ketika semangat itu sedang tumbuh maka manfaatkanlah dengan maksimal. Kesempatan-kesembpatan ini membuat beliau berani melangkah mengikuti kompetisi. Dulu sebelum pandemi informasinya beliau tidak pernah menghiraukan lomba guru berprestasi atau lomba blog. Tapi semenjak lulus di KBM beliau coba-coba mengikuti lomba blog. Lama- kelamaan beliau sering mengunjungi blog-blog sang juara yang tulisanya expert. Sehingga beliau banyak belajar dari mereka. Berawal dari sering kalah tapi karena terus berusaha hingga akhirnya bisa mendapatkan juara. Dan setelah itu beliau mulai berani mencoba untuk mendaftar kelas-kelas internasional. Alhamdulillah akhirnya bisa berkesempatan belajar di CS50X Harvard University dan Vlounter AIV kerjasama Kemendikbud dengan Kementrian Pendidikan Korea Selatan. 


Beliau menyampaikan , "Tujuan awal menulis karena hobi tetapi ketika ada kompetisi saya coba-coba ikut dan alhamdulillah sekarang bisa menjadi penghasilan. Kuncinya  jangan lelah menulis dan terus menulis. Menulis bukan hanya sekadar aktivitas rutin, tetapi juga merupakan sarana untuk meraih prestasi dan menggapai panggung internasional."

Dalam era digital seperti sekarang, kemampuan menulis dengan baik dan efektif dapat membuka peluang luas untuk berprestasi dan meraih pengaruh yang lebih luas. Maka dari itu pentingnya menemukan gaya dan suara unik dalam menulis. Selain itu, perlunya menggali diri dalam mengembangkan keterampilan menulis, belajar teknik-teknik menulis yang efektif, memahami struktur narasi, mengembangkan karakter dan alur cerita., mengatasi hambatan dan kegagalan, menerima kritik dan rejections sebagai bagian dari proses. Dengan mengasah keterampilan menulis, memanfaatkan teknologi, dan berkomunikasi dengan pembaca dari seluruh dunia, penulis dapat menciptakan dampak yang positif, mempengaruhi, dan menginspirasi banyak orang. Melalui dedikasi dan kerja keras, menulis dapat menjadi sarana untuk berprestasi dan berbagi berkah dengan dunia. 


Kelas ditutup dengan kutipan yang dibagikan Moderator, "Beberapa orang memimpikan kesuksesannya, sementara yang lainnya bangun setiap pagi untuk mewujudkan mimpinya.”- Wayne Huizenga

Semoga kelas kali ini membuat kita yang zero ini menjadi hero.  Kita tidak akan faham kemana takdir akan menghilir tulisan kita. Tetapi intinya teruslah mencoba,  insyaallah tulisan kita akan menemui takdir yang indah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Indescribable Feeling

Bicara mengenai Indescribable Feeling . Pasti semua orang pernah ngerasain itu, right? . Post ini hanya untuk have fun , meskipun ada sedikit unsur curhat (Read : Curahan Hati) . Jangan tanya alasan kenapa aku nulis ini. Anggap aja ini hanya sharing opini, kali aja berguna buat yang lagi ngerasain hal yang sama. " Love someone make us so motivated but at the same time we can feel so fool" (Nunu, 19th) Kata siapa orang pacaran cuman butuh nyaman? maybe everyone have a different point of view for this. But for me , itu ga cukup . If you have a relationship without goal and impact. Exactly, it just waste your time . Menemukan seseorang yang bisa mengerti, mengingatkan dan saling berbagi itu adalah hal yang penting. Jadi perlu win-win untuk kedua belah pihak. LOL!  I hope that you can find someone special like that. Amin

Hikmah dari Perjalanan Emosional

 “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu” (Qs. Al-Fajr: 27-30) Beberapa minggu terakhir aku sedang menonton dose of sunshine yang berkisah tentang kesehatan mental. Jujur alhamdulillah begitu banyak wawasan baru dari menontoh drama ini. Setiap episode nya mengisahkan kasus yang berbeda-beda. Dampak menonton dari drama ini, aku jadi sedikit lebih peka terhadap lingkungan, terhadap apa yang menimpaku, dan bahkan apa yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarku. Lalu entah kenapa, secara kebetulan belakangan ini banyak teman-teman yang berbagi cerita tentang tekanan dalam bekerja.. tentang batalnya pernikahan.. tentang orang tua yang menekan keinginannya ke anaknya.. tentang cinta yang terbalas dengan baik dan sebaliknya. Jadi teringat di satu waktu, seorang teman mengutarakan bahwa ia seorang bipolar. Jujur aku kaget mendengar ceritanya. Aku merasa kayak "mas...