berjalannya waktu, terkadang aku masih sering lupa bahwa selain "amin" paling serius akupun juga harus mengimplementasikan "ikhlas" paling serius. dengan itu semoga ekspektasiku tidak terlalu tinggi ketika permohonanku yang telah diiringi usaha yang maksimal dan juga doa ini apabila tidak sesuai rencana serta harapan, maka aku dapat menerimanya dengan hati yang tenang dan lapang dada tanpa mengutuk diri sendiri apalagi orang lain. dan apabila pada waktunya, atas ijin Allah harapanku menjadi nyata maka aku tidak terjebak dalam kalimat "hasil tidak akan mengkhianati proses" karena Ia tidak mewajibkan kita untuk selalu menjadi #pribadiyangberhasil melainkan Ia ajarkan kita untuk menjadi #pribadiyangselaluberusaha. yha itulah... bagaimanapun juga ada faktor-faktor di luar kemampuan kita sebagai manusia yang menentukan hasil tersebut itu bukan tugas kita. Nay.. pahami bahwa ketika kamu bekerja keras dan tidak berhasil, berjanjilah tidak perlu kecewa karena itu yang terbaik menurutNya.
meskipun hal ini tentu tidak mudah untuk diimplementasikan oleh seorang yang perfeksionis. hal ini berkaitan dengan standar yang pribadi ini buat terhadap dirinya untuk menjadi motivasi dan pemicu buat selalu mengambil langkah maju untuk mencapai tujuan.
namun ternyata usaha yang kita lakukan dengan hasil apapun tetaplah bermanfaat. poin yang ternyata harus menjadi fokus adalah proses. kutipan ini punya power yang kuat untuk afirmasi diri ini bahwasanya "saya cukup baik dan itu sudah cukup. saya sudah berusaha keras meskipun hasilnya sempurna ataupun tidak. ada kepuasan di balik proses menuju hasil tersebut, karena itu tidak mencapainya bukan berarti saya orang yang gagal. karena seluruh apa yang saya jalankan membuat saya menjadi sukses sebagai seorang pembelajar".
tulisan ini rewrite dari milik annisaluthfiyyah yang tidak ku kenal dan entah gimana Allah memberikan jalannya sampai aku menemukan blognya. Semoga Allah jagakan ia dan catatan ini menjadi manfaat.
Banjarbaru, 19 Juni 2022
Komentar
Posting Komentar