Langsung ke konten utama

(Rewrite) Ikhlas

berjalannya waktu, terkadang aku masih sering lupa bahwa selain "amin" paling serius akupun juga harus mengimplementasikan "ikhlas" paling serius. dengan itu semoga ekspektasiku tidak terlalu tinggi ketika permohonanku yang telah diiringi usaha yang maksimal dan juga doa ini apabila tidak sesuai rencana serta harapan, maka aku dapat menerimanya dengan hati yang tenang dan lapang dada tanpa mengutuk diri sendiri apalagi orang lain. dan apabila pada waktunya, atas ijin Allah harapanku menjadi nyata maka aku tidak terjebak dalam kalimat "hasil tidak akan mengkhianati proses" karena Ia tidak mewajibkan kita untuk selalu menjadi #pribadiyangberhasil melainkan Ia ajarkan kita untuk menjadi #pribadiyangselaluberusaha. yha itulah... bagaimanapun juga ada faktor-faktor di luar kemampuan kita sebagai manusia yang menentukan hasil tersebut itu bukan tugas kita. Nay.. pahami bahwa ketika kamu bekerja keras dan tidak berhasil, berjanjilah tidak perlu kecewa karena itu yang terbaik menurutNya.

meskipun hal ini tentu tidak mudah untuk diimplementasikan oleh seorang yang perfeksionis. hal ini berkaitan dengan standar yang pribadi ini buat terhadap dirinya untuk menjadi motivasi dan pemicu buat selalu mengambil langkah maju untuk mencapai tujuan.

namun ternyata usaha yang kita lakukan dengan hasil apapun tetaplah bermanfaat. poin yang ternyata harus menjadi fokus adalah proses. kutipan ini punya power yang kuat untuk afirmasi diri ini bahwasanya "saya cukup baik dan itu sudah cukup. saya sudah berusaha keras meskipun hasilnya sempurna ataupun tidak. ada kepuasan di balik proses menuju hasil tersebut, karena itu tidak mencapainya bukan berarti saya orang yang gagal. karena seluruh apa yang saya jalankan membuat saya menjadi sukses sebagai seorang pembelajar".

tulisan ini rewrite dari milik annisaluthfiyyah yang tidak ku kenal dan entah gimana Allah memberikan jalannya sampai aku menemukan blognya. Semoga Allah jagakan ia dan catatan ini menjadi manfaat.


Banjarbaru, 19 Juni 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Indescribable Feeling

Bicara mengenai Indescribable Feeling . Pasti semua orang pernah ngerasain itu, right? . Post ini hanya untuk have fun , meskipun ada sedikit unsur curhat (Read : Curahan Hati) . Jangan tanya alasan kenapa aku nulis ini. Anggap aja ini hanya sharing opini, kali aja berguna buat yang lagi ngerasain hal yang sama. " Love someone make us so motivated but at the same time we can feel so fool" (Nunu, 19th) Kata siapa orang pacaran cuman butuh nyaman? maybe everyone have a different point of view for this. But for me , itu ga cukup . If you have a relationship without goal and impact. Exactly, it just waste your time . Menemukan seseorang yang bisa mengerti, mengingatkan dan saling berbagi itu adalah hal yang penting. Jadi perlu win-win untuk kedua belah pihak. LOL!  I hope that you can find someone special like that. Amin

Hikmah dari Perjalanan Emosional

 “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu” (Qs. Al-Fajr: 27-30) Beberapa minggu terakhir aku sedang menonton dose of sunshine yang berkisah tentang kesehatan mental. Jujur alhamdulillah begitu banyak wawasan baru dari menontoh drama ini. Setiap episode nya mengisahkan kasus yang berbeda-beda. Dampak menonton dari drama ini, aku jadi sedikit lebih peka terhadap lingkungan, terhadap apa yang menimpaku, dan bahkan apa yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarku. Lalu entah kenapa, secara kebetulan belakangan ini banyak teman-teman yang berbagi cerita tentang tekanan dalam bekerja.. tentang batalnya pernikahan.. tentang orang tua yang menekan keinginannya ke anaknya.. tentang cinta yang terbalas dengan baik dan sebaliknya. Jadi teringat di satu waktu, seorang teman mengutarakan bahwa ia seorang bipolar. Jujur aku kaget mendengar ceritanya. Aku merasa kayak "mas...