Langsung ke konten utama

Pengaruh Wanita di Hidupku

cerita ini akan menyoroti banyak hal tentang para wanita. tanpa mengurangi rasa hormat ku pada figur  lelaki. lelaki yang diwakilkan pada raga seorang ayah. ku rasa aku belum mampu memahami seribu satu macam pemikiran mereka. tanpa bermaksud menganak-tirikan. tenang mereka punya ruang tersendiri di sudut pemikiran ku, yang pastinya tetap luar biasa. sama-sama spesial namun ya berbeda dengan para wanita.

tulisan ini terinspirasi dengan kehidupan setahun terakhir ini yang membawa ku bertemu dengan banyak para wanita di berbagai macam lingkungan. setelah aku renungkan kembali, ternyata pertemuanku dengan banyak wanita ini membuka memori-memori ku yang dulu. sejauh kaki ku melangkah, aku semakin meyakini bahwa bener sepertiya lingkungan berpengaruh besar terhadap karakter dan pengambilan keputusan yang diri kita ambil. terutama bagi ku, diri ku, dan tentang aku.

dikelilingi mereka; ibuku, pengasuhku, tante-tanteku, rekan kerja ku, sampai dengan public figure yang sering aku tonton di sosial media, bahkan dari buku-buku bacaan yang memenuhi lemari buku ku. mereka berhasil membangun karakter kuat atas diri mereka, meskipun mereka tetap terisak di pojok ruang atau di depan orang lain sekedar untuk melegakan sesak di dalam dada. ingin aku memeluk mereka satu per satu, hanya untuk bisikkan bahwa mereka tidak sendiri. jadi ingat kisah bunda Khadijah, wanita luar biasa sepanjang masa yang rasanya sepanjang membaca kisahnya.. aku merasa beliau tersenyum padaku dan aku pun membalasnya. iya beliau merupakan bunda seluruh umat, saya setuju dan saya bangga begitu luar biasa untuk ajaran bahwa perempuan yang satu memang harus menguatkan lainnya. bukan sebaliknya, menjatuhkan hanya untuk hal-hal dunia.

sungguh rasanya sangat bersyukur karena punya kesempatan mengetahui sosok bunda Khadijah yang mewariskan contoh-contoh perilaku baik-nya dari satu masa ke masa lainnya. tak lepas juga rasa syukur ku untuk wanita-wanita yang ada di sekeliling ku sekarang...alhamdulillah punya kesempatan diasuh oleh ibu yang masyaAllah menggambarkan wanita karir dan ibu rumah tangga yang mampu mendidik anak-anaknya ditengah kesibukannya, dua pengasuh yang tidak punya pekerjaan tetap dan masyaAllah-nya mereka selalu punya banyak cara untuk tetap bertahan hidup dengan cara yang halal, tante-tante ku yang sebagian adalah full time ibu rumah tangga tetapi mampu mengisi waktu luangnya dengan sangat bermanfaat. terima kasih kalian telah mengajarkan ku banyak hal, tidak hanya tentang bagaimana memerankan peran dalam rumah tangga dan masyarakat tetapi juga perannya untuk bertanggung jawab dalam melayani suami hingga janji pada Sang Pencipta telah habis masanya dan tak lelah mendidik serta mendoakan anak-anaknya. luar biasa. itulah mengapa ibu disebut tiga kali baru lalu ayah. dengan tiga kali disebutkan, kurasa hal ini bukan bermaksud untuk tunjukkan bahwa ia lebih superior. namun sosok dari perannya yang sungguh penting tidak hanya bagi anak-anak dan masyarakat namun secara khusus bagi suaminya itulah yang menjadikannya memiliki nilai lebih. pada intinya mereka hadir bukan untuk menyaingi tetapi mendampingi.

Rantau, 6 Juli 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Apa Kata Allah Maha Perencana Terbaik

Beberapa waktu ini lagi sering berada di situasi yang buat aku berpikir, wah memang Allah Maha Perencana terbaik. Banyak hal yang tidak disangka-sangka terjadi. Sebenarnya kalau menoleh ke belakang, semestinya aku lebih menyadari bahwa apa yang telah aku lalui itu merupakan pertanda dari Allah bahwa ini nih jalan takdir yang sudah aku buatkan untukmu dan untuk mereka bahkan sudah Ia tuliskan sebelum bumi tercipta. MasyaAllah banget ga sih. Sesederhana aku lagi kepikiran pengen sesuatu, tidak lama aku mendapatkan hal itu. Rizqi yang menjadi takdirku. Sebagai contoh hal besar yang bener2 membuat aku merasa “wah ini sih memang Allah’s plan”, aku yang memimpikan UGM pada akhirnya melanjutkan sekolah di UB. Aku yang ingin kerja di korporat padahal sudah sengaja ngambil sekolah bisnis, ternyata Allah kasih kesempatan mengabdi untuk negeri. Wah ini sih, kalau Allah kasih aku takdir yang lain.. belum tentu aku mampu dan belum tentu aku dapat pahala. Sedangkan tujuan yang aku cari dalam hidup i...

Indescribable Feeling

Bicara mengenai Indescribable Feeling . Pasti semua orang pernah ngerasain itu, right? . Post ini hanya untuk have fun , meskipun ada sedikit unsur curhat (Read : Curahan Hati) . Jangan tanya alasan kenapa aku nulis ini. Anggap aja ini hanya sharing opini, kali aja berguna buat yang lagi ngerasain hal yang sama. " Love someone make us so motivated but at the same time we can feel so fool" (Nunu, 19th) Kata siapa orang pacaran cuman butuh nyaman? maybe everyone have a different point of view for this. But for me , itu ga cukup . If you have a relationship without goal and impact. Exactly, it just waste your time . Menemukan seseorang yang bisa mengerti, mengingatkan dan saling berbagi itu adalah hal yang penting. Jadi perlu win-win untuk kedua belah pihak. LOL!  I hope that you can find someone special like that. Amin