Langsung ke konten utama

Heran dan Sedih Bersamaan

tepat di bulan Maret lalu, aku membuat postingan tentang keadilan. "kalau kita ngerasa ga dapat keadilan, semoga kita tetap berusaha memberikan keadilan buat orang lain" ujarku. setakut itu kalau orang-orang baik berubah karena mereka ga dapatin hak nya akibat orang-orang yang tidak bertanggung jawab. aku yakin orang terdahulu menggeleng-geleng sambil elus dada kali ya melihat dunia sekarang. 

budaya sebagai nilai-nilai yang ada dalam perilaku masyarakat dan hukum yang dijadikan kendali atas berperilaku rasanya kenapa makin kesini makin bobrok. kalau kemarin aku menangis dikarenakan kebohongan seorang anak yang awalnya merasa bersalah tapi entah apa kata bapaknya, sampai dia menyerangku balik. hm mungkin itu takdir ku hingga dipertemukan dengan bapak dan anak itu. kata masyarakat setempat di wilayah ini, memang sulit untuk orang menuntut hak-nya meski kamu benar disini. pada saat mendengar itu, pikiran ku langsung melayang dan hati ku rasanya sakit. sungguh prihatin dengan budaya sampai nilai- nilai baik yang diajarkan di bangku sekolah menjadi nol besar. cerita tentang ini kepingan dari cerita beberapa bulan yang lalu, tak lama kemudian ada berita nasional tentang hasil kasus penyiraman air keras pada salah satu penyidik KPK yang luar biasa selama beberapa tahun terakhir menggemparkan Indonesia. hasil pencarian pihak berwajib membuahkan penangkapan tersangka. dan jeng.. jeng.. jeng.. tersangka adalah bagian dari pihak berwajib itu sendiri, tersangka dikenakan hukuman ringan karena tersangka dianggap tidak sengaja. memang lucu.. sampai-sampai masyarakat cuman bisa tertawa ga heran atas hasilnya. hahahaa..

Apa kabar RUU yang ntah sebenarnya memihak ke siapa? atau ya opo penangan pandemi yang sampai saat ini masih saja terus bertambah angkanya? kalau terus-terusan begini, ingin ku lari ke hutan belok ke pantai saja. hidup nyantai aja menikmati keindahan dari Yang Kuasa, melepaskan penatku, dan mengubur rasa heran ku.

Rantau, 6 Juli 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Indescribable Feeling

Bicara mengenai Indescribable Feeling . Pasti semua orang pernah ngerasain itu, right? . Post ini hanya untuk have fun , meskipun ada sedikit unsur curhat (Read : Curahan Hati) . Jangan tanya alasan kenapa aku nulis ini. Anggap aja ini hanya sharing opini, kali aja berguna buat yang lagi ngerasain hal yang sama. " Love someone make us so motivated but at the same time we can feel so fool" (Nunu, 19th) Kata siapa orang pacaran cuman butuh nyaman? maybe everyone have a different point of view for this. But for me , itu ga cukup . If you have a relationship without goal and impact. Exactly, it just waste your time . Menemukan seseorang yang bisa mengerti, mengingatkan dan saling berbagi itu adalah hal yang penting. Jadi perlu win-win untuk kedua belah pihak. LOL!  I hope that you can find someone special like that. Amin

Hikmah dari Perjalanan Emosional

 “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu” (Qs. Al-Fajr: 27-30) Beberapa minggu terakhir aku sedang menonton dose of sunshine yang berkisah tentang kesehatan mental. Jujur alhamdulillah begitu banyak wawasan baru dari menontoh drama ini. Setiap episode nya mengisahkan kasus yang berbeda-beda. Dampak menonton dari drama ini, aku jadi sedikit lebih peka terhadap lingkungan, terhadap apa yang menimpaku, dan bahkan apa yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarku. Lalu entah kenapa, secara kebetulan belakangan ini banyak teman-teman yang berbagi cerita tentang tekanan dalam bekerja.. tentang batalnya pernikahan.. tentang orang tua yang menekan keinginannya ke anaknya.. tentang cinta yang terbalas dengan baik dan sebaliknya. Jadi teringat di satu waktu, seorang teman mengutarakan bahwa ia seorang bipolar. Jujur aku kaget mendengar ceritanya. Aku merasa kayak "mas...