Langsung ke konten utama

Rindu Bumi Seperti Biasanya

Sudah satu bulan belakangan ini semua orang satu suara menggaungkan bumi sedang tidak baik-baik saja. Rasanya pengen banyak minta maaf, selama tinggal di bumi masih banyak melakukan kesalahan. Disengaja ataupun tidak tetep sama. Masih banyak tindakan yang merusak. Memang aku. Memang Kita. Sama-sama tidak tahu diri.

Hari ini dengan cerita ini akan menjadi sejarah untuk masa depan. Kalian perlu tahu, bahwa di masa ini kami tidak hanya berperang melawan virus yang super kecil dan tak kasat mata namun juga keegoan yang ada dalam diri kami. Kami iya kami, seluruh penduduk bumi. Jujur dari aku sebagai orang yang mengamati kasus ini dari awal mula di Wuhan, China. Aku sempat berdiskusi panjang dengan rekan kerjaku, berbagai teori konspirasi membumbui diskusi kami. Entah kenapa pada saat itu belum sama sekali terpikir virus ini akan menyebar kemana-mana, apalagi sampai ke provinsi kecil kami. Awal mula kasus di Jakarta, menjadi tamparan bagi negaraku. Mestinya seperti itu. Tetapi sepertinya tidak, entah kenapa. Apalagi untuk daerahku, tidak membuat ini sebagai hal yang perlu perhatian. Sampai pada akhirnya terdapat pasien terkonfirmasi positif di 32 dari 34 provinsi Indonesia.

Tidak apa terlambat. Jalani hari ini untuk besok yang lebih baik. Yang kemarin jadi pesan bahwa segala kemungkinan selalu ada, tak ada salahnya memberikan pemahaman potensi bahayanya ke masyarakat mengingat negara ini mayoritas masyarakatnya ber-ego tinggi. Mungkin aku juga termasuk. Yha supaya langkah kami tidak selamban ini dan pemerintah tidak perlu repot teriak-teriak sampai turun ke jalan. Dengan kondisi sekarang yang terus saja ada penambahan pasien terkonfirmasi positif, inilah kita yang sudah seharusnya saling bahu membahu dan saling menjaga. Jika kita abai atas kondisi hari ini, jangan salahkan jika banyak yang akan menerima dampaknya. Kalau kemarin masih belum peduli, hari ini harus peduli dan mau ikut menggerakkan perubahan. Berkontribusi sosial dan memberikan keteladanan. Menjadi bagian dari masyarakat yang penuh kewaspadaan dan membantu pemerintah yang kemampuannya terbatas.

Aku selalu bilang kita perlu berdoa sekuat-kuatnya, agar para ahli cepat temukan vaksinnya atau Yang Kuasa angkat wabahnya. Agar tak ada lagi orang yang susah makan karena keuangannya jadi berantakan, pekerja kantor yang mestinya kerja dari rumah untuk tetap produktif malah menganggap ini jadi waktu untuk berlibur santai, atau anak-anak yang mestinya sedang bersendau-gurau di tengah diskusi dalam kelas malah sibuk dengan aplikasi baru dalam gawai-nya. 

dari aku yang merindukan bumi seperti biasanya.
Rantau, 5 April 2020


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Apa Kata Allah Maha Perencana Terbaik

Beberapa waktu ini lagi sering berada di situasi yang buat aku berpikir, wah memang Allah Maha Perencana terbaik. Banyak hal yang tidak disangka-sangka terjadi. Sebenarnya kalau menoleh ke belakang, semestinya aku lebih menyadari bahwa apa yang telah aku lalui itu merupakan pertanda dari Allah bahwa ini nih jalan takdir yang sudah aku buatkan untukmu dan untuk mereka bahkan sudah Ia tuliskan sebelum bumi tercipta. MasyaAllah banget ga sih. Sesederhana aku lagi kepikiran pengen sesuatu, tidak lama aku mendapatkan hal itu. Rizqi yang menjadi takdirku. Sebagai contoh hal besar yang bener2 membuat aku merasa “wah ini sih memang Allah’s plan”, aku yang memimpikan UGM pada akhirnya melanjutkan sekolah di UB. Aku yang ingin kerja di korporat padahal sudah sengaja ngambil sekolah bisnis, ternyata Allah kasih kesempatan mengabdi untuk negeri. Wah ini sih, kalau Allah kasih aku takdir yang lain.. belum tentu aku mampu dan belum tentu aku dapat pahala. Sedangkan tujuan yang aku cari dalam hidup i...

Thoughts Of Mind

thoughts of mind. aku kasih judul ini, karena pemikiran-pemikiran ini sudah sejak lama ada di pikiranku tp ya itu. pernah ga sih kalian ngerasa ga mampu menuangkan apa yang ada dalam hati dan pikiran kalian? jujur tahun ini banyak merasa hal yang kayak gini. yapp aku ga mampu menuangkannya. sampai akhirnya alhamdulillah aku di titik ini, memberanikan diri menulisnya. seperti biasa tulisan ini menjadi bahan self reflection dan reminder buat aku di masa yang akan datang. jujur. semakin hari dengan usia bertambah (dunya perspective) dan atau usia berkurang (akhirah perspective), my self reflection for every single day is to make sure bismillah semoga bisa jadi pribadi yang bermanfaat dan berkah kehidupannya. meskipun disisi lain masih sering bertanya, dengan terus meyakinkan ini lah alasan "what i'm too working hard for".  walaupun ternyata semakin kesini semakin menyadari bahwa it wasnt easy, banyak orang baru dan tantangan baru. tapi apa, Allah selalu kasih jalan, Allah cu...