Langsung ke konten utama

Kegelisahan Hati di Ruang Terbuka


Teruntuk kamu yang berani memberi mimpi
Meski tidak berjalan semanis ekspektasi
Dan kini waktu menagih janji-janji
Jangan biarkan kami mengunggu tanpa pasti!

Ternyata rasanya tidak nyaman bagi saya menyimpan semua emosi. Saya tidak tau mesti kemana untuk menyalurkan untuk hal ini. Beberapa minggu yang lalu, saya sedang berjalan-jalan di tanah kelahiran saya, Kabupaten Tapin. Hal ini selalu saya lakukan, hanya untuk sekedar melihat perkembangan kota ini. Syukur alhamdulillah saya haturkan untuk pertumbuhan pembangunan yang sangat cepat dan sangat terlihat di raut wajah masyarakatnya. Namun ternyata ada sisi lain yang hampir terlewatkan, sebuah kota akan lebih lengkap dengan keberadaan ruang terbuka. Muncullah keinginan untuk sekedar memotret keramaian di salah satu taman di kota ini, taman basimban. Sepengetahuan saya, kota ini memiliki taman yang selalu tak pernah sepi dipenuhi pengunjung meski hari biasa. Ternyata kedatanganku ke tempat itu memunculkan berbagai kegelisahan dalam hati. Sedih melihat fasilitas main yang ada di taman ini. Mungkin karena tempatnya juga outdoor, jadi hujan dan panas matahari pun menjadi salah satu faktor mengapa fasilitas permainan yang notabene mudah berkarat ini menjadi karatan. Memang benar masih bisa digunakan, tetapi apakah tega melihat para anak-anak menaiki permainan yang membawa ancaman bahaya bagi diri. Wah saya rasa tidak sih!. Berikut beberapa foto dari fasilitas main yang ada di taman ini :




Aku hanya mencoba membesarkan hati agar bisa terus berpikir baik. Teruntuk kamu yang telah diamanahi, aku yakin kamu punya mata dan rasa. Kamu punya kertas rancangan anggaran yang tak mungkin satu diantaranya tidak tercantum dana perawatan fasilitas taman. Jangan sampai hadir kegelisahan-kegelisahan didiri orang lainnya. Atau bahkan kesedihan akibat dampak bahaya yang tak kunjung kau selesaikan. Ini mungkin hanya sebagian kecil masalah yang tak tampak. Selamat bekerja!Tidak ada yang terlambat!Semangat!!!

Banjarbaru, 12 November 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Indescribable Feeling

Bicara mengenai Indescribable Feeling . Pasti semua orang pernah ngerasain itu, right? . Post ini hanya untuk have fun , meskipun ada sedikit unsur curhat (Read : Curahan Hati) . Jangan tanya alasan kenapa aku nulis ini. Anggap aja ini hanya sharing opini, kali aja berguna buat yang lagi ngerasain hal yang sama. " Love someone make us so motivated but at the same time we can feel so fool" (Nunu, 19th) Kata siapa orang pacaran cuman butuh nyaman? maybe everyone have a different point of view for this. But for me , itu ga cukup . If you have a relationship without goal and impact. Exactly, it just waste your time . Menemukan seseorang yang bisa mengerti, mengingatkan dan saling berbagi itu adalah hal yang penting. Jadi perlu win-win untuk kedua belah pihak. LOL!  I hope that you can find someone special like that. Amin

Hikmah dari Perjalanan Emosional

 “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu” (Qs. Al-Fajr: 27-30) Beberapa minggu terakhir aku sedang menonton dose of sunshine yang berkisah tentang kesehatan mental. Jujur alhamdulillah begitu banyak wawasan baru dari menontoh drama ini. Setiap episode nya mengisahkan kasus yang berbeda-beda. Dampak menonton dari drama ini, aku jadi sedikit lebih peka terhadap lingkungan, terhadap apa yang menimpaku, dan bahkan apa yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarku. Lalu entah kenapa, secara kebetulan belakangan ini banyak teman-teman yang berbagi cerita tentang tekanan dalam bekerja.. tentang batalnya pernikahan.. tentang orang tua yang menekan keinginannya ke anaknya.. tentang cinta yang terbalas dengan baik dan sebaliknya. Jadi teringat di satu waktu, seorang teman mengutarakan bahwa ia seorang bipolar. Jujur aku kaget mendengar ceritanya. Aku merasa kayak "mas...