Jeng…jeng..jeng…..
Aku lagi seneng dan sangat tertarik untuk mencari tahu
hal-hal yang berkaitan dengan keuangan di sektor makro. Barusan tadi pagi habis
baca highlight akun Jouska di Instagram tentang berbagai hal. Wah ini akun yang
wajib dan sangat aku rekomendasikan untuk di follow dah. Oya sedikit informasi,
Jouska ini adalah sebuah firma konsultan keuangan yang dipegang sama
teman-teman ahli dibidang perencanaan keuangan. Jadi monggo yang mau buka
usaha, yang usaha nya lagi kurang stabil, atau bahkan yang mau nikah dan
bingung tentang bagaiman perencanaan keuangan stelah berkeluarga. Jouska ini
jawaban untuk kebingungan kalian. Jujur aku bukan tim pemasaran Jouska tetapi
aku seneng aja ngerekomendasiinnya, meski belum pernah pakai jasanya. One day
yea…. insyaAllah
Oke ini semacam ringkasan dari yang aku pahami ya, tanpa
mengurangi namun sedikit melebihkan tetapi informasi dariku dijamin aman karena
dari sumber terpercaya. IMF? Aku dahulu mikirnya ya ini lembaga yang anggotanya
itu terdiri dari negara-negara, dimana lembaga ini bisa kasih pinjaman ke
negara yang membutuhkan namun dengan loan&terms yang berat hehe. Ternyata
sih intinya IMF ini organisasi yang dibentuk dengan tujuan mempererat kerjasama
moneter global. Flashback ke krisis ekonomi 1998, saat itu nilai tukar
(cerminan kesehatan ekonomi suatu negara dibanding negara lain) Rupiah terhadap
US Dollar yaitu Rp. 17.000,-. Kebayang ga sih? Itu tahun 1998, sekarang di
tahun 2018 nilai tukar hampir mencapai angka Rp. 15.000,- aja sudah panik minta ampun pemerintah dan
masyarakat. Belakangan ini semua media masa dan media sosial bahas ini. Ini
semua diikarenakan lagi atmosfer menuju pemilu 2019 juga sih sebenarnya.
Kembali ke latar belakang krisis ekonomi 1998, kejadian ini tidak terlepas dari ;
- Pakto 88. kebijakan perbankan, dimana kebijakan ini melonggarkan peraturan pendirian bank yang mengakibatkan jumlah bank meningkat. Pada saat itu jumlah dana yang ada di bank juga ikut banyak, namun tingginya angka kredit pun tak bisa terhindarkan. Sehingga banyak krdit yang gagal bayar. Disisi lain, terdapat praktik insider lending (praktik pemberian kredit ke kelompok usaha sendiri?
- Faktor global. Ibarat jarring laba-laba, salah satu bagian bergetar maka bagian lain pun akan terkena getarannya. Sama halnya dengan Indonesia yang merupakan bagian dari global. Pada titik itulah, pemerintah mencoba menstabilkan keuangan negara dengan meminjam uang pada IMF untuk mengisi devisa negara dengan beberapa aturan yang mesti diikuti.
Komentar
Posting Komentar