Langsung ke konten utama

#ImNot(Wo)manEnough




“Cewek kan harus kuat, kan calon ibu!”

Entah siapa mulanya yang mencetuskan kalimat itu, for me that sentences is totally true. Sedikit pembukaan, tadi pagi entah kenapa aku scrolling-scrolling dari satu akun ke akun lainnya alias stalking di Instagram dan kemudian menemukan satu post yang menurut ku sangat menarik. Akun @fanbul, jujur aku ga kenal apalagi temenan sama mas ini. tetapi aku menyukai pemikiran-pemikirannya. Sampai pada satu post bertajuk #ImNotManEnough #ImNotWomanEnough. Muncullah keinginan untuk ikut serta pada campaign ini tetapi tidak di Instagram. I just share on this blog, entah kenapa aku berasa lebih private disini. Makanya I dedicate this blog buat orang-orang yang memang memberikan waktunya untukku, karena bakal taking time banget baca blog dari pada ng-scroll di Instagram dan atau twitter.

For your information, jadi campaign ini diperuntukkan untuk kita semua. Why? Karena kita hidup dan menjalani kehidupan, dan pasti banyak hal yang terjadi di kehidupan kita. Mau senang mau sedih, tetapi kita harus tetap menjalani kehidupan dengan baik dan harus terlihat baik-baik saja. Padahal banyak masalah yang kita hadapi, tekanan, depresi, dan berbagai kekhawatiran. Life versi of me, sebisa mungkin untuk memfilter. Khususnya sosial media, dahulu aku suka memposting apapun yang menurut ku keren dan agar orang lain suka serta berpikir positif tentang ku dan atau sekedar memposting hal yang ku rasakan seperti kegalauan yang setelah aku pikir-pikir, I just make peoples know about my problems. Tidak membantu sama sekali. Hanya make sure siapa aja yang peduli, padahal juga kita ga tau maksud mereka beneran peduli atau sekedar ingin tahu saja. Makanya semakin kesini, aku tidak terlalu exciting untuk memposting apapun. Biarkan sosial media jadi tempat berkomunikasi dengan teman lama, tempat mencari informasi, dan mini foto album sebagai memori untuk kelak dikenang. That’s why aku mengurangi diri, aku hanya memposting foto-foto yang aku anggap akan menjadi kenangan dan atau yang bisa nge-inspired orang lain. Ga tau deh maksud tujuan ku kesampaian apa ngga ke para followers-ku. Untuk yang masih suka menuangkan kegalauannya, coba dipikir lagi deh rek. Just sharing from my insight, whatever you do exactly. From me who doesn’t interest to discuss people’s life. I always tryin to appreciate others, although some people judge some people’s post. I totally “don’t want to judge too. don’t care”. It’s the kind of life that they choose. So that’s okay

Kekhawatiran terkait existence di dunia maya juga terjadi di dunia nyata, aku juga pernah mikir tentang kehidupan akademik ku. Aku selalu dikira bisa dan bisa dalam akademik, mana ada. Aku sama kayak kalian, aku jarang belajar dan aku juga belajar menjelang ujian. Dahulu dengan terlihat cepat mengerjakan soal ujian, aku dikira pintar. Padahal juga karena emang ga tau mesti jawab aja, the power of improvitation haha dibanding kosong ga ada jawaban, ya jawab aja apa yang ada di kepala. Tetapi orang lain memandang itu “wah” hahaha dan aku cuman bisa ngebatin dalam hati “Aduh ga tau aja kalian!hffft”. Lalu ujung dari cerita ini adalah aku dikira pelit ga mau bantu dan ngajarin teman. Hello!!! Kalau aku bisa pasti aku ajarin, tetapi ini banyak ga bisanya emang makanya ujungnya belajar ke yang lain juga saya.  Belum tau aja, aku pernah urutan peringkat lima dari bawah di bangku SMP, dan itu terjadi selama tiga tahun selama aku SMP. Wah si anak baru gede yang ketemu sosial media dan udah paham cinta-cintaan terjebak di hutan entah berantah. Untung lah aku sadar cepat, pembalasan pun aku lakukan di penghujung SMP ku. Sewaktu UN, aku ikut berbagai bimbingan belajar, les private, dan meninggalkan hiruk pikuk dunia yang membuat fokus sekolah ku terbagi. Meskipun tidak meraih nilai tertinggi tetapi aku bisa dibilang masuk terbaik dan meraih nilai sempurna di satu mata pelajaran kemudian lolok seleksi SMA terbaik di kota ku dengan peringkat 10 besar terbaik. Everyone’s shock on me, mana waktu SMA selalu dapat tiga besar. Wah berkat Ridho Allah SWT dan doa orang tua ku sih ini Alhamdulillah. Tetapi sejujurnya aku tidak sekeren itu, aku biasa aja sama kayak yang lain. I feel that the other people’s accomplishment is my failure sometimes. So sorry. Pernah mikir juga, mikir one day bakal nikah sama siapa ya. Cantik kagak, pinter kagak, tajir kagak. Biasa aja. Aku suka berteman sama semua orang, but I’m not too easy to fall with someone.. ya maaf kalau orang lain mengira ini cewe deket banget sama temen-temen cowonya. Ya itu biasa aja. Aku juga membebaskan suamiku nanti, aku tau dia tau yang benar dan tidak untuk dirinya sendiri. Sudah geda hha. Overall hidup percintaan ku juga ga semulus yang dipikirkan. Aku mikir malah ga menarik hahaha aku juga pernah baper sepihak, di-sleding teman, dan ya gitu-gitu aja sih biasa aja. Lalu belakangan ini lagi khawatir tentang kerjaan, pengen kerja, ga tau aku merasa peluang di Banjar itu lebih sedikit dan susah. Panjang ceritanya. One day after my mission accomplished, aku akan secara khusus menceritakannya biar teman-teman daerah memahami. Pokoknya aku lagi sesedih itu, saking sedih nya ga tau gimana ceritanya. Ya intinya jalani aja lah sebaik mungkin versi diri kita. Kalau aku, butuh banget namanya berpikir positif dan perbanyak tersenyum serta tertawa. Hehe Semangat! See u!!!

Selamat Idul Adha
Banjarbaru, 22 Agustus 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Indescribable Feeling

Bicara mengenai Indescribable Feeling . Pasti semua orang pernah ngerasain itu, right? . Post ini hanya untuk have fun , meskipun ada sedikit unsur curhat (Read : Curahan Hati) . Jangan tanya alasan kenapa aku nulis ini. Anggap aja ini hanya sharing opini, kali aja berguna buat yang lagi ngerasain hal yang sama. " Love someone make us so motivated but at the same time we can feel so fool" (Nunu, 19th) Kata siapa orang pacaran cuman butuh nyaman? maybe everyone have a different point of view for this. But for me , itu ga cukup . If you have a relationship without goal and impact. Exactly, it just waste your time . Menemukan seseorang yang bisa mengerti, mengingatkan dan saling berbagi itu adalah hal yang penting. Jadi perlu win-win untuk kedua belah pihak. LOL!  I hope that you can find someone special like that. Amin

Hikmah dari Perjalanan Emosional

 “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu” (Qs. Al-Fajr: 27-30) Beberapa minggu terakhir aku sedang menonton dose of sunshine yang berkisah tentang kesehatan mental. Jujur alhamdulillah begitu banyak wawasan baru dari menontoh drama ini. Setiap episode nya mengisahkan kasus yang berbeda-beda. Dampak menonton dari drama ini, aku jadi sedikit lebih peka terhadap lingkungan, terhadap apa yang menimpaku, dan bahkan apa yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarku. Lalu entah kenapa, secara kebetulan belakangan ini banyak teman-teman yang berbagi cerita tentang tekanan dalam bekerja.. tentang batalnya pernikahan.. tentang orang tua yang menekan keinginannya ke anaknya.. tentang cinta yang terbalas dengan baik dan sebaliknya. Jadi teringat di satu waktu, seorang teman mengutarakan bahwa ia seorang bipolar. Jujur aku kaget mendengar ceritanya. Aku merasa kayak "mas...