abis baca sharing dari @asihsimanis tentang dirinya yang nge-challange dirinya untuk banyak berjalan di wilayah ia tinggal sekarang seperti hal yang ia lakukan ketika ia sedang studi di Tokyo. sembari membaca renungannya, aku jadi menyadari bahwa ternyata aku adalah salah satu orang yang menikmati aktivitas jalan ini. dulu aku kecil, aku dibawa sama orang tua ku jalan entah hanya sekedar keliling komplek atau ke tempat-tempat fasilitas umum yang disediakan pemerintah seperti pasar, taman, dan lain sebagainya. sampai akhirnya ketika aku dewasa.. aku menjadikan itu sebagai kebiasaan. alhamdulillah iya bener, melihat tata kota dari segi pembangunan, lalu lalang kendaraan di jajan, aktivitas masyarakat setempat, bahkan bercengkrama dengan satu-dua orang yang ditemui di jalan atau sekedar menikmati hamparan tanaman hijau di persawahan. masyaAllah aku setuju bahwa "every walk made me realize how little i knew about this city i was living in". setelah merenungi sendiri, kebiasaan ini memiliki tempat sendiri dalam diri aku. jujur walaupun ga ada yang punya waktu buat nemenin, thats okay gapapa aku jalan sendiri. dari perenungan di setiap journey nya, aku belajar mengapresiasi betapa indahnya dunia yang sebenarnya dan memang ada kehidupan lain yang berjalan diluar kehidupan yang aku jalanin. aku dengan segala kenyamannya, dan seseorang yang seumuran ku yg harus berjuang lebih keras. atau aku yang menangisi kegagalanku, sedangkan diluar sana ada seseorang yang sedang senyum berbahagia karena mendapatkan apa yang ia inginkan. masyaAllah Allah Maha Mengatur dan Maha Adil atas segalanya. perjalanan yang berubah jadi sebuah doa kehidupan entah untuk diriku sendiri atau orang lain yang aku temui. hasil jalan di minggu pagi hari ini, aku bersyukur melihat sepasang suami istri yang sudah berumur masih sehat dan saling membantu untuk melayani pelanggan karena demi mencukupi kebutuhan mereka di usia tuanya mesti tetap bekerja yaitu membuka warung. masyaAllah jaga mereka Ya Rabb :" disisi lain aku tersenyum melihat dua bapak yang bahu-membahu membantu seorang kakek yang dengan bentornya mengalami kemogokan dan sepertinya rem kendaraan beliau sudah tidak pakem lagi. Mana kejadiannya dijembatan yang cukup terjal turunannya.. kakek itu membawa barang titipan pelanggan yang kebetulan punya warung, titipan barang dagangan itu sampai-sampai menutupi penglihatan beliau yang sedang berkendara. Alhamdulillah kakek itu bisa menuruni jembatan tersebut dengan selamat dan barang titipan pelanggannya pun selamat pula. masyaAllah rasa-rasanya banyak hal yang mesti kita syukuri kalau kita mau merenungkannya.
Rantau, 11 September 2022
Komentar
Posting Komentar