Langsung ke konten utama

babak baru makna "sederhana"

tahun lalu aku menulis sebuh puisi tentang kesederhanaan, tahun ini aku mencoba sedikit melangkah untuk lebih memahami kesederhanaan melalui kesimpulan hasil dari perjalananku di tahun ini. semoga tahun depan bisa naik kelas dan memaknai dengan cara yang jauh lebih besar dari yang tahun ini aku lakukan.

sederhana bahkan jauh lebih mudah karena kita tidak terlalu banyak punya keinginan. kata cukup adalah pilihan yang kita pilih untuk menjadi tenang. rasanya kemarin masih sibuk melihat latar belakang teman, pencapaian teman, barang apa yang dimiliki teman, sampai mantengin postingan kehidupan teman. jadi ingat mamah berkata, jangan terlalu jelas melihat orang lain karena kita tidak benar-benar butuh tau semua itu. kita hanya akan mempertanggungjawabkan diri kita, tak peduli orang lain bagaimana. bahkan yang menyenangkannya, kehidupan ini tentang apa yang kita telah berikan bukan tentang apa yang kita dapatkan. sederhana dan menenangkan.


ketakutan terbesar aku adalah menjadi nyaman, apalagi puas atas segalanya hingga hilangkan rasa ingin belajar. sederhana. tidak perlu bermimpi jauh melanjutkan magister di Australia ternyata. bahkan aku belajar dijalanan.. belajar dari seorang kakek yang hidup sebatang kara, ia datang pada seseorang bukan untuk mendapatkan uang tapi meminta pertolongan untuk bisa dimasukkan ke panti sosial karena takut menutup usia tanpa ada yang mengurusnya. belajar dari seorang tetangga yang membuka lebar pintu rumah untuk tetangganya yang rumahnya terkena angin dahsyat hingga rusak parah tak dapat ditinggali lagi. belajar dari orang tua yang ngubek-ngubek tempat sampah mencari hal yang bisa di makan, sedangkan aku punya kemampuan untuk membeli makanan enak. dan dari semua pelajaran yang sederhana ini, aku menyadari ternyata alhamdulillah masih banyak orang baik di tengah-tengah kita. semoga semakin bertambah jumlahnya, tak sabar berteman dengan banyak orang baik lainnya ❤

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unspoken (Terminal Arjosari)

Malang, 4 Maret 2017 sekitar Pukul 05.00 WIB. Kosan Teman Dapat telepon untuk bangun sekitar jam 04.00 WIB dari Ria read:nama samaran .  Ini dikarenakan malamnya aku menjanjikan untuk mengantar dia ke Terminal Arjosari dikarenakan dia ada acara di Surabaya. Padahal tidur baru sekitar dua jam, dan itu jujur susah sekali membuat tubuh dan otak berkompromi. Akhirnya aku tidur lagi. Tidak berapa lama dapat telepon kembali. Dan akhirnya aku bener-bener meniatkan bangun. Langsung ambil jilbab dan cari kunci motor. Pada saat itu pula aku menuju rumah Ria.  Jalan Kumandang adzan pun mulai terdengar bersaut-sautan. Sempat terpikir di pikiran, semisal mau sholat di rumah Ria. Tetapi ketika sampai di depan rumah, dikarenakan ternyata Ria buru-buru. Akhirnya ya sudah aku memutuskan untuk sholatnya sehabis mengantar dia. Ketika menuju Terminal, Ria berkata, "Aku aja yang bawa motor, km kelihatan ngantuk Nu". Tanpa berpikir dua kali, aku menyerahkan kunci ke dia. Di jalan, kita t...

Apa Kata Allah Maha Perencana Terbaik

Beberapa waktu ini lagi sering berada di situasi yang buat aku berpikir, wah memang Allah Maha Perencana terbaik. Banyak hal yang tidak disangka-sangka terjadi. Sebenarnya kalau menoleh ke belakang, semestinya aku lebih menyadari bahwa apa yang telah aku lalui itu merupakan pertanda dari Allah bahwa ini nih jalan takdir yang sudah aku buatkan untukmu dan untuk mereka bahkan sudah Ia tuliskan sebelum bumi tercipta. MasyaAllah banget ga sih. Sesederhana aku lagi kepikiran pengen sesuatu, tidak lama aku mendapatkan hal itu. Rizqi yang menjadi takdirku. Sebagai contoh hal besar yang bener2 membuat aku merasa “wah ini sih memang Allah’s plan”, aku yang memimpikan UGM pada akhirnya melanjutkan sekolah di UB. Aku yang ingin kerja di korporat padahal sudah sengaja ngambil sekolah bisnis, ternyata Allah kasih kesempatan mengabdi untuk negeri. Wah ini sih, kalau Allah kasih aku takdir yang lain.. belum tentu aku mampu dan belum tentu aku dapat pahala. Sedangkan tujuan yang aku cari dalam hidup i...

Thoughts Of Mind

thoughts of mind. aku kasih judul ini, karena pemikiran-pemikiran ini sudah sejak lama ada di pikiranku tp ya itu. pernah ga sih kalian ngerasa ga mampu menuangkan apa yang ada dalam hati dan pikiran kalian? jujur tahun ini banyak merasa hal yang kayak gini. yapp aku ga mampu menuangkannya. sampai akhirnya alhamdulillah aku di titik ini, memberanikan diri menulisnya. seperti biasa tulisan ini menjadi bahan self reflection dan reminder buat aku di masa yang akan datang. jujur. semakin hari dengan usia bertambah (dunya perspective) dan atau usia berkurang (akhirah perspective), my self reflection for every single day is to make sure bismillah semoga bisa jadi pribadi yang bermanfaat dan berkah kehidupannya. meskipun disisi lain masih sering bertanya, dengan terus meyakinkan ini lah alasan "what i'm too working hard for".  walaupun ternyata semakin kesini semakin menyadari bahwa it wasnt easy, banyak orang baru dan tantangan baru. tapi apa, Allah selalu kasih jalan, Allah cu...